Karinding Attack (Karat): Paduan Musik Underground dan Karinding





Karinding adalah alat musik tradisional Sunda yang terbilang unik. Bentuknya sederhana, terbuat dari pelepah pohon kawung (enau) kering, atau sebilah bambu berukuran kurang lebih 10 cm x 2 cm. Getar nada yang memikat yang ditimbulkan oleh Karinding ini bergantung pada kemampuan mengolah rasa. Pada zaman dahulu, getar nada karinding ini digunakan sebagai pemikat hati. Kepekaaan rasa sangat diperlukan dalam memainkan instrumen ini, Karinding tidak memiliki nada-nada yang permanen seperti halnya piano, tinggi rendah nada karinding ditentukan oleh kemampuan mengolah gema getaran suara di rongga mulut.

Karinding: Alat Musik yang Bisa Dipakai sebagai Tusuk Konde

Instrumen ini terdiri dari tiga ruas. Efek getaran muncul dari ruas bagian tengah yang dipotong. Untuk membunyikannya, instrumen ini didekatkan ke mulut, lalu dipukul salah satu ujungnya dengan jari tangan. Pukulan pada bilah lentur akan menghasilkan Vibrasi Suar. Ada dua macam karinding, yakni Karinding Lanang dan Karinding Wadon

Karinding Lanang terbuat dari pelepah pohon Enau (Kawung) bersuara lebih nyaring, Karinding ini biasa dimainkan oleh laki-laki. Karinding Wadon terbuat dari sebilah bambu dan menghasilkan suara sebaliknya. Selain sebagai instrumen musik, karinding ini juga biasa dipakai sebagai tusuk konde

Karinding Attack: Warna Baru Musik Underground dan Tradisional

Saat ini, di Bandung ada group musik underground bernama Karinding Attack. Sebenarnya sekarang banyak kelompok Karinding semakin bertebaran. Namun, kebanyakan semua kelompok Karinding kurang mensosialisasikan alat musik yang cukup unik tersebut atau hanya dijadikan suatu hobi saja.

Karinding Attack muncul sebagai grup musik yang mensosialisasikan alat musik karinding dan membawa warna baru pada musik tradisional ini. Kerinding Attack menyatukan musik Karinding dengan musik Metal atau cadas. Sehingga timbul suatu musik yang unik yang enak didengar. Karinding Attack sendiri lebih memilih berkolaborasi dengan musik Metal karena background para personilnya yang berasal dari band-band metal yang cukup terkenal di Kota Bandung seperti "Man Jasad".

Sejarah Karinding Attack

Karinding Attack (Karat) didirikan pada bulan Maret 2009. Bermula dari perkenalan sebuah sindikat kerja Bandoong Sindekeit yang merupakan sayap kerja komunitas Ujungberung Rebels yang sedang menggarap sebuah produksi. Pada tanggal 13 Desember 2008 dalam peluncuran sebuah produk digelar sebuah acara yang diberi nama Karinding Attack yang menampilkan kelompok master karinding, Bah Olot. Setelah acara tersebut Bandoong Sindekeit dan anak-anak Ujungberung Rebels mulai mempelajari karinding.

Di awal penggarapannya, kelompok ini terdiri dari Mang Engkus, Mang Utun, Ki Amenk, Man Jasad, Kimung, Okid, Wisnu, Hendra, Iman Zimbot, Gustaff, Ranti, Gustavo, Kimo, Ari, Kiki, Diki, dan lain-lain. Namun personil yang memutuskan untuk bersama dalam sebuah band bernama Karat adalah Mang Engkus, Mang Utun, Ki Amenk, Man Jasad, Kimung, Okid, Wisnu, Hendra, dan Iman Zimbot.

Karat lantas memandang karinding sebagai satu musik yang bisa bersatu dengan musik lainnya. Karat melihat salah satu sebab mengapa karinding sempat digosipkan punah adalah karena kurang luwesnya musisi karinding masa lalu dalam mengembagkan seni ini seiring dengan perkembangan zaman.

Karat sudah berkolaborasi degan musisi blues, metal (Burgerkill dan Donor Darah), punk (Kelas Ajag), jazz (Sony Akbar), Diki (beatbox), hiphop (Eye  Feel Sick), musik elektronik (Europe in de Troppen), pop (Sarasvati), dengan musik tradisional lain (Angklung Smansa dan LSS ITB).

Personil Karinding Attack

Iman Zimbot : Toleat, Suling, Voice
Man Jasad : Karinding, voice
Mang Utun : Karinding
Kimung Core : Karinding, Celempung
Ameng GB : Karinding
Hendra : Karinding, Celempung
Okid Gugat : Karinding
Wisnu Jawis : Karinding

Website: http://karindingattack.com/

-----------

Baca info-info wisatabdg.com lainnya di GOOGLE NEWS