Pengunaan Undak Usuk Bahasa Sunda yang Berhubungan dengan Waktu




Dalam percakapan bahasa Sunda, penggunaan kata yang berhubungan dengan waktu juga memiliki undak usuk bahasa. Bahasa Sunda adalah bahasa yang erat kaitannya dengan bahasa rasa. Beda halnya dengan bahasa Indonesia yang cikal bakalnya dalam bahasa Melayu, lebih sebagai bahasa pengantar dalam perdagangan tempo dulu. Misalnya, dalam menunjukkan waktu senja, dalam bahasa Indonesia mau apapun situasinya digunakan kata sore. Dalam bahasa Sunda, kata sore disebut sama yaitu soré yang mempunyai varian kata: soré yang menunjukkan bahasa akrab dan untuk bahasa halus digunakan sonten. Penggunaan dalam contoh-contoh berikut sama dengan contoh dalam postingan-postingan sebelumnya mengenai undak usuk bahasa Sunda, yaitu: 1) bahasa akrab (loma), 2) bahasa halus untuk diri sendiri 3) bahasa halus untuk orang lain.

Berikut ini contoh penerapan undak usuk bahasa yang berhubungan dengan waktu:

1. Baréto = dahulu 
Contoh kalimat: 
Basa jaman baréto cenah di Bandung pernah aya badak. 
(Zaman dahulu katanya di Bandung pernah ada badak.)

a. Bahasa halus untuk diri sendiri: Kapungkur
Contoh kalimat:
Kapungkur waktu masih anom, abdi kantos kuliah di ITB.
(Dulu waktu masih muda, saya pernah kuliah di ITB).

b. Bahasa halus untuk orang lain: Kapungkur
Contoh kalimat:
"Ibu kapungkur saurna linggih di Papua?" tanya Pa Iwan ka Bu Deti.
(Ibu dahulu katanya pernah tinggal di Papua? tanya Pa Iwan ke Bu Deti)

2. Beurang = siang
Contoh kalimat:
Engké beurang urang rék ulin ka imah manéh nya?
(Nanti siang saya mau main ke rumahmu ya?)

a. Bahasa halus untuk diri sendiri: siang
Contoh kalimat:
Abdi siang ieu moal tiasa ngiringan rapat kumargi aya kaperyogian.
(Saya siang ini tidak bisa mengikuti rapat karena ada keperluan.)

b. Bahasa halus untuk orang lain: siang
Contoh kalimat:
"Pa, énggal gugah. Tos siang!" saur Ibu ka Bapa.
("Pak, cepat bangun. Sudah siang!" kata ibu ke Bapak)

Silakan Anda membuat contoh kalimat sendiri untuk beberapa kata berikut yang berhubungan dengan waktu.

3. Soré = sore
a. Bahasa akrab = sore
b. Bahasa halus untuk diri sendiri = sonten
c. Bahasa halus untuk orang lain = sonten

4. Heubeul = lama
a. Bahasa akrab = heubeul
b. Bahasa halus untuk diri sendiri = lami
c. Bahasa halus untuk orang lain = lami

5. Isukan = besok
a. Bahasa akrab = isukan
b. Bahasa halus untuk diri sendiri = énjing
c. Bahasa halus untuk orang lain = énjing

6. Isuk-isuk = pagi-pagi
a. Bahasa akrab = isuk-isuk
b. Bahasa halus untuk diri sendiri = énjing-énjing
c. Bahasa halus untuk orang lain = énjing-énjing

7. Kakara/karék = baru (bedakan dengan baru untuk barang = anyar)
a. Bahasa akrab = kakara
b. Bahasa halus untuk diri sendiri = nembé
c. Bahasa halus untuk orang lain = nembé

8. Lila = lama
a. Bahasa akrab = lila
b. Bahasa halus untuk diri sendiri = lami
c. Bahasa halus untuk orang lain = lami

9. Bulan = bulan 
a. Bahasa akrab = bulan
b. Bahasa halus untuk diri sendiri = sasih
c. Bahasa halus untuk orang lain = sasih

10. Taun = taun
a. Bahasa akrab = taun
b. Bahasa halus untuk diri sendiri = warsih
c. Bahasa halus untuk orang lain = warsih

11. Poé = hari
a. Bahasa akrab = poé
b. Bahasa halus untuk diri sendiri = dinten 
c. Bahasa halus untuk orang lain = dinten

12. Sakeudeung = sebentar
a. Bahasa akrab = sakeudeung
b. Bahasa halus untuk diri sendiri = sakedap
c. Bahasa halus untuk orang lain = sakedap

13. Saminggu = Satu minggu/7 hari (bedakan dengan nama hari Minggu yang tetap, tidak ada halus/kasar)
a. Bahasa akrab = saminggu
b. Bahasa halus untuk diri sendiri = saminggon
c. Bahasa halus untuk orang lain = saminggon

-----------

Baca info-info wisatabdg.com lainnya di GOOGLE NEWS