Pada episode ke-35 sinetron "Preman Pensiun", diceritakan Jupri yang memberitahu Kang Mus bahwa Ujang-lah yang menyiksa Dikdik. Akibat informasinya tersebut, Kang Mus pun naik pitam dan meminta Gobang untuk memberi pelajaran pada Ujang. Bukan hanya itu, akibat pengkhianatannya tersebut, Jupri pun ikut menanggung akibatnya. Disaksikan Gobang, ia dihajar dengan stick baseball oleh Ujang.
Diceritakan, Jupri yang awalnya berada di jaringan Kang Mus, karena kecewa ke Kang Komar kemudian ia pindah ke jaringan Bos Jamal.
Profil Pemeran Jupri
Siapakah pemeran Jupri yang dikenal sebagai preman ganteng ini? Jupri diperankan oleh Dicky Satria Putra. Dicky lahir di Bandung 4 Maret 1992. Jajaka kasep ini orangtuanya asal Padang, Sumatera Barat. Namun, bagi pemuda yang tinggal di Kompleks Lanud Sulaeman, Kopo ini merasa Bandung adalah kota yang sangat ia cintai. Selama ini selain di dunia entertaint, darah dagang mengalir di tubuhnya dengan belajar bisnis bersama keluarganya.
"Kalau saya sendiri mah, sebenarnya cinta banget dengan dunia entertainment. Pokona saya mah ngider ka ditu-ka dieu sampai berkelana di Jakarta demi menjajajal ikut casting di berbagai Production House," begitu kata Dicky saat diwawancara wisatabdg.com. Ia mengaku menjalani merintis upaya untuk terjun di dunia akting ia lakoni hingga empat tahun lebih. Ia pernah berkesempatan tampil di beberapa tayangan FTV yang bertema sinetron-sinetron remaja.
Hokinya ia rasakan saat ikut main di sinetron "Preman Pensiun". Ia bangga ikut sinetron genre komedi ini karena cerita dan settingnya Bandung banget. Ia berharap sinetron "Preman Pensiun" ini jangan cepat "pensiun" sehingga episodenya bertambah panjang. Berkah dari "Preman Pensiun", kini keluarganya merasa bangga karena ia bisa membuktikan diri memilih jalan pilihannya untuk jadi entertainer. Selain itu, tetangga dan warga di sekitar tempat tinggalnya di kawasan Lanud Sulaeman juga ikut merasa bangga ada warganya yang naik daun di sinetron yang ditayangkan di RCTI ini. Dicky juga termasuk salah satu pemain "Preman Pensiun" yang digila-gilai oleh para fans dari kalangan perempuan.
Dunia Hiburan sebagai Pilihan Hidup
Cerita tentang pendidikan, Dicky dulu menempuh pendidikan di SMPN 3 Margahayu, Jln. Sadang, Bandung. Setelah itu, ia melanjutkan ke SMAN 17 Bandung, Jalan Lumbung, Caringin. Selepas menempuh pendidikan SMA, ia sempat kuliah di Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) yang kini menjadi Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI), Jalan Buah Batu namun Dicky tidak melanjutkan kuliahnya. Tekadnya tetap memilih jalur dunia hiburan untuk jalan hidupnya. Ketika ada info "Preman Pensiun" butuh pemain, ia pun ikut casting yang diadakan Ully Agency.
Cerita tentang pendidikan, Dicky dulu menempuh pendidikan di SMPN 3 Margahayu, Jln. Sadang, Bandung. Setelah itu, ia melanjutkan ke SMAN 17 Bandung, Jalan Lumbung, Caringin. Selepas menempuh pendidikan SMA, ia sempat kuliah di Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) yang kini menjadi Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI), Jalan Buah Batu namun Dicky tidak melanjutkan kuliahnya. Tekadnya tetap memilih jalur dunia hiburan untuk jalan hidupnya. Ketika ada info "Preman Pensiun" butuh pemain, ia pun ikut casting yang diadakan Ully Agency.
Alhamdulillah, akhirnya ia terpilih untuk memerankan tokoh Jupri. Akhirnya berkah naiknya pamor ia rasakan di sinetron ini, "Eta mah Kang, pas banyak yang minta foto bareng, bener asa ngimpi pisan. Saya sampai ditampar sama teman sendiri. Bener kitu saya teh dikenal? Baheula mah saya suka ngiri kalau liat artis minta foto. Sekarang saya ngalaman sorangan," demikian kata Dicky ketika ditanya mengenai animo masyarakat terhadap "Preman Pensiun".
Aslinya Jago Dance
Dalam cerita, sang penulis skenario Aris Nugraha menggambarkan sosok preman Jupri ini pernah sakit tyfus selama dua bulan karena kecapean. Atau ia juga disebut sebagai preman penjual sepatu di Cimol Gedebage. Ia juga kerap diolok-olok oleh Kang Komar yang menyebutnya "preman penari latar".
Penggambaran sosok Jupri tersebut, memang berasal dari pengalaman nyata dirinya. Dicky memang pernah nambru selama dua bulan karena sakit tyfus. Ia pun dulu memang mantan ketua ekskul breakdance di SMAN 17 Bandung. Bahkan, ia pernah melatih breakdance di SMA-SMA di seputaran Kota Bandung. Begitu pula untuk urusan bisnis sepatu, keluarganya memang punya usaha sepatu yang memiliki beberapa gerai di seputaran Bandung.
Dalam cerita, sang penulis skenario Aris Nugraha menggambarkan sosok preman Jupri ini pernah sakit tyfus selama dua bulan karena kecapean. Atau ia juga disebut sebagai preman penjual sepatu di Cimol Gedebage. Ia juga kerap diolok-olok oleh Kang Komar yang menyebutnya "preman penari latar".
Penggambaran sosok Jupri tersebut, memang berasal dari pengalaman nyata dirinya. Dicky memang pernah nambru selama dua bulan karena sakit tyfus. Ia pun dulu memang mantan ketua ekskul breakdance di SMAN 17 Bandung. Bahkan, ia pernah melatih breakdance di SMA-SMA di seputaran Kota Bandung. Begitu pula untuk urusan bisnis sepatu, keluarganya memang punya usaha sepatu yang memiliki beberapa gerai di seputaran Bandung.
"Saya mah bukan anak boyband. Nge-dance mah memang hobi we sekalian olah raga menjaga kebugaran tubuh. Tah, biacara hasil dari dunia akting, saya punya cita-cita ingin mantuan keluarga kurang mampu dan memberangkatkan umroh orang tua saya ke Tanah Suci. Selain itu, ke depan saya ingin nyoba menjajal ilmu akting saya di Jakarta. Kota dimana dulu pernah menjadi tempat saya menjajal casting-casting di berbagai PH," pungkas Dicky menutup perbincangan dengan wisatabdg.com.
Akun Instagram: @dickysatriaputra
Akun Instagram: @dickysatriaputra
------------
Info lainnya seputar sinetron Preman Pensiun 4 LIHAT DI SINI
-----------
Baca info-info wisatabdg.com lainnya di GOOGLE NEWS
