Rute dan Lokasi Sanghyang Heuleut, Sanghyang Tikoro, dan Sanghyang Poek di Kab. Bandung Barat





Informasi tentang keindahan wisata ini cepat menyebar di media sosial. Maklum saja foto-foto keindahan alam di sini begitu menggoda para pemburu tempat wisata di seputaran Bandung. Lokasi alam tersembunyi  berlokasi di dekat PLTA Saguling, Rajamandala ini menjadi primadona baru. Namanya Sanghyang Heuleut, masih berhubungan dengan kisah danau purba yang zaman dahulu menggenangi Bandung. Danau Sanghyang Heuleut adalah sebuah danau kecil yang mengalir pada arus Sungai Citarum Purba. Di sini masih satu wilayah antara Sanghyang Heuleut, Sanghyang Tikoro, Sanghyang Poek.

Sanghyang Tikoro
Tikoro dalam bahasa Sunda berarti 'kerongkongan'. Mungkin inilah disamakan dengan tempat aliran air seperti masuk ke kerongkongan yang masuk ke dalam tempat gelap. Inilah gua misterius yang menurut legenda merupakan salah satu tempat aliran danau purba Bandung tatkala jebol. Letaknya bersebelaha dengan bangunan Power House. Dimana pengunjung akan menjumpai tangga turun yang berakhir di sebuah pelataran kecil. Setelah menuruninya, pengunjung baru akan menjumpai wujud Sanghyang Tikoro. Letak Sanghyang Tikor cukup tersembunyi, sehingga tidak akan terlihat jelas jika pengunjung tidak menuruni pelataran tersebut.

Namun yang pasti di sini, Anda harus ekstra hati-hati jangan sampai terpeleset bebatuan dan tercebur ke aliran sungai. Maklum saja aliran sungainya termasuk deras dan jika kabawa palid alias terbawa arus, tak terbayangkan jika Anda terseret ke dalam gua misterius tersebut. Di sebelah selatan Gua Sanhyang Tikoro terdapat dinding alam tinggi dan kokoh yang menjadi penghalang genangan danau purba. Dinding penghalang ini menghubungkan puncak-puncak punggungannya yaitu Pasir Kiara 732 meter dan Puncak Larang 850 meter.

Sanghyang Poek
Gua Sanghyang Poek merupakan gua purbakala. Gua Sanghyang Poek ini seperti celah yang dibebani tebing tinggi. Sungai yang mengalir di menuju Sanghyang Poek alirannya tidak terlalu deras. Di sekitar gua sebelum ke Sanghyang Poek terdapat batu-batuan besar. Di landscape di sekitaran miring/diagonal. Untuk melaluinya pengunjung harus miring mengikuti kontur. Setelah memasuki mulut gua, terdapat tiga lorong, lorong yang berada di tengah merupakan lorong menuju Sanghyang Poek. Sanghyang Poek hanya berjarak kira-kira 10 menit jalan kaki dari Sanghyang Tikoro.

Sanghyang Heuleut
Sanghyang Heuleut ini juga masih merupakan bagian dari Sanghyang Poek dan Sanghyang Tikoro. Berlokasi di Kecamatan Saguling dan tepatnya berada di kawasan PLTA Saguling. Sanghyang Heuleut ini berupa sebuah danau yang di bagian atasnya dialiri gemericik air yg merupakan bagian dari Sungai Citarum purba. Sanghyang Heuleut ini disebut sebagai danau purba karena bisa dilihat dari formasi bebatuan yang ada di sini. Sanghyang berarti 'sesuatu yangg dianggap suci'  dan heuleut berarti 'jeda atau batas antara dua hal/waktu'.  Ada legenda di danau ini, dimana dipercaya tempat mandinya para bidadari.

Rute Menuju Sanghyang Heuleut, Sanghyang Tikoro, dan Sanghyang Poek
Rute untuk mencapai ketiga lokasi ini:
Dari Kota Bandung – Kota Cimahi – Padalarang (melewati pusat oleh-oleh Roti Unyil) – Jalan Raya Padalarang (kawasan yang berkelok & banyak pusat oleh-oleh khas Priangan di pinggir jalan) – Raja Mandala – Pintu gerbang PLTA Saguling.

Beberapa informasi dan tips menuju Sanghyang Heuleut:
1.Untuk sampai ke Sanghyang Heuleut, pengunjung harus hiking sekitar 1,5-2 jam dari tempat parkir di dekat dengan PLTA Saguling.
2. Saat akan memasuki kawasan PLTA Saguling pengunjung akan melewati pos. Ada satpam yang akan membuka portal, tinggal bilang saja mau ke Sanghyang Heuleut.
2. Di sekitar PLTA Saguling ada 2 tempat parkir yang dikelola penduduk (dekat Sanghyang Tikoro dan satu lagi di kebun dekat dengan PLTA Saguling).
3. Sekitar 15 menit dari pos pertama bisa sampai di Power House. Di sekitaran Power House ini sendiri biasa menjadi tempat parkir sekaligus point menuju Sanghyang Heuleut.
4. Di pinggir pipa-pipa besar PLTA Saguling ada jalan setapak dan warung kecil. Di sini bisa ngaso sejenak atau membeli makanan.
5.  Tempat yang pertama disambangi bisa ke Sanghyang Poek. Selanjutnya, dari sini ada dua jalur hiking untuk sampai ke Sanghyang Heuleut. Perjalanan bisa memakan waktu 1 - 1,5 jam. Perjalanan akan sedikit lebih berat dari sebelumnya, pengunjung akan menyusuri sungai  hingga menuju ke Sanghyang Heuleut (jaraknya kurang lebih 3 km).
4. Ke lokasi wisata, belum ada retribusi tiket masuk (belum dikelola oleh pemerintah setempat).
5. Jangan lupa bawa juga perbekalan makanan, pakaian ganti, plus kamera/hp yang batreinya full. Karena di sini, sangat bagus untuk objek foto-foto.
6. Selama perjalanan dan di lokasi, hormati penduduk sekitar, tidak ngomong sompral (kasar atau kata tabu), tidak buang sampah sembarangan. Dan yang pasti HATI-HATI saat musim penghujan karena aliran air bisa saja sangat deras.

Tempat lainnya yang bisa disambangi yakni setelah tiba di PLTA Saguling dan berjalan kaki menuju Sanghyang Tikoro, perjalanan dilanjutkan menuju Pabrik Pengolahan Buah Cokelat Cikumpay, PTPN XII. Di sana kita bisa melihat pengolahan buah cokelat dan perjalanan bisa dilanjutkan menuju kawasan Pasir (Bukit) Pawon. Sebuah kawasan pegunungan kapur yang dilindungi karena kekayaan sejarah yang dikandungnya. Tiba di bukit Pawon, pengunjung bisa berjalan menuju Bale Riung untuk beristirahat.

Info lainnya:
- Lihat Peta lokasi di sini
- Lihat video Sanghyang Tikoro di sini.
- Lihat video Sanghyang Poek di sini.
- Lihat video Sanghyang Heuleut di sini.

-----------

Baca info-info wisatabdg.com lainnya di GOOGLE NEWS