Selayang Pandang Terminal Kebon Kalapa Bandung




Sejarah Terminal Kebon Kalapa Bandung

Di era '80-'90an, kawasan Alun-Alun merupakan destinasi favorit warga Bandung untuk belanja atau sekadar nongkrong. Salah satu kawasan di selatan Alun-Alun Bandung pun menjadi favorit urang Bandung untuk belanja atau jalan-jalan. Pusat keramaian sekaligus sentra kegiatan ekonomi masyarakat ada di kawasan Terminal Kebon Kalapa.

Dulu, Terminal Kebon Kalapa merupakan bagian titik akses masyarakat yang akan jalan-jalan atau belanja ke Alun-Alun Bandung. bus AKDP, bus DAMRi, angkot, dan elf zaman harita, biasa lalu lalang di terminal yang dikenal juga dengan Terminal Abdoel Muis tersebut. Dan Terminal Leuwipanjang pun akhirnya menjadi pengganti Terminal Kebon Kalapa. Kini, Terminal Kebon Kalapa lebih dikenal sebagai tempat ngetem angkot. 

Geliat perekonomian di sekitar Terminal Kebon Kalapa
Para penumpang dari daerah selatan (Majalaya, Baleendah, Ciparay, Banjaran, Ciwidey) biasa turun di Terminal Kebon Kalapa. Dari terminal tersebut, tinggal jalan kaki ke arah utara atau naik angkot untuk belanja, main, atau nonton bioskop ke kawasan Alun-Alun. Nama Parahyangan Plaza, Taman Alun-Alun/Masjid Agung, King's Plaza, Romano Plaza, atau Palaguna Nusantara adalah tempat favorit warga Bandung.

Namun, untuk belanja pun di dekat Terminal Kebon Kalapa pun menjadi tujuan favorit. Dengan konsep sentra belanja menengah ke bawah, di sini berjejer para penjual pakaian, dari pakaian dewasa, pakaian anak, dan aksesoris. Di area Terminal Kebon Kalapa pun dulu dikenal Rumah Makan Ampera yang menjadi favorit para penumpang, sopir angkot dan bus, hingga tukang becak makan di sana.

Tempat kuliner lainnya ada juga Warung Bu Imas yang berada di Jln. Balong Gede. Tinggal jalan kaki dari Terminal Kebon Kalapa. Tempat nongkrong dan kuliner juga ada di sebelah barat terminal ini, yakni Susu Murni Gang Ijan (sebelum perempatan Jln. Otista). Sementara pedagang kaki lima yang menjual barang loakan pun berjejer di sepanjang Jln. Pungkur sebelah barat. Sementara di Jln. Pungkur sebelah timur dikenal sebagai sentra onderdil mobil dan motor.

Di sebelah selatan Terminal Kebon Kalapa yang masih menyatu dengan terminal, ada pasar tradisional dan bioskop (di Jln. Moh Toha). Bahkan di sisi barat akses masuh ke terminal  (Jln. Dewi Sartika) ada pasar burung (dekat SMPN 3 dan SMPN 10 Bandung). Dari perempatan Dewi Sartika - Kebon Kalapa ke arah utara dikenal juga tempat lapak buku-buku bekas dan kaset-kaset lawas (Jln. Dewi Sartika - belokan ke arah Jln. Kautamaan Istri - Jln. Balonggede).

ITC Kebon Kalapa
Kehadiran International Trade Center (ITC) Kebon Kalapa turut mengubah keadaan di Terminal Kebon Kalapa. Kini, kawasan ini dikenal sebagai pusat perbelanjaan. RM Ampera yang dulu pernah berdiri di sini pun, pindah ke seberang yang kini lahannya jadi ITC Kebon Kalapa. Diresmikan oleh Walikota Aa Tarmana pada 1 Desember 2002, ITC Kebon Kelapa menjad pusat perniagaan pilihan terbesar di Bandung, selain Pasar Baru dan Bandung Electronic Center (BEC).

Dengan luas bangunan kurang lebih 24.000 m2, ITC menjadi sentra perniagaan yang menyediakan aneka produk sandang (pakaian dewasa, baju muslim, sepatu, dll.), elektronik (handphone, PC, laptop, dll.), emas, optik, batu akik, jam tangan, hingga adanya area food court. ITC dikenal sebagai sentra penjualan handphone yang membidik segmen menengah ke bawah. Ratusan gerai handphone hadir di sini, bahkan handphone jadoel pun ada. Segala kebutuhan seluler tersedia di sini dari smartphone, voucher, pulsa, hingga aksesoris dan servis HP.

-----------

Baca info-info wisatabdg.com lainnya di GOOGLE NEWS