Geliat Ekonomi Tempat Kuliner Selama Bulan Ramadhan di Kota Bandung





Ramadhan, inilah momentum dimana rumah makan/restoran dan tempat makan lainnya siap-siap kebanjiran booking-an bagi masyarakat yang ingin melakukan kegiatan buka bersama. Karyawan kantor, komunitas, keluarga, dan yang lainnya sudah pasti jauh hari sudah memesan tempat untuk buka bersama di bulan Ramadhan. Apalagi saat weekend. tempat-tempat makan di Bandung biasanya sudah full booking untuk ajang buka bersama ini, misalnya di rumah makan Sari Sunda, Bumbu Desa, Restoran Atmosphere, Little White Cafe, Djoeroe Masak, Imah Seniman, Nasi Bancakan, Kampung Daun, Rumah Makan Ampera, Rumah Makan Ibu Imas, Rumah Makan Sari Bundo, Rumah Makan AA Laksana, Rumah Makan Rencong, serta rumah makan lainnya seperti di sekitaran Jalan Dago, Jalan Riau, Lembang, dan lainnya.

Momentum Tradisi Buka Bersama
Tak heran jika pengelola rumah makan atau restoran selama bulan Ramadhan ekstra lebih untuk memberikan pelayanan, dari memperluas tempat, menambah fasilitas, hingga merekrut karyawan tambahan. Belum lagi dengan persiapan bahan-bahan untuk olahan masakan pasti menambah lagi persediaan. Ini bisa terlihat di rumah-rumah makan atau restoran di pusat kota yang aksesnya mudah dijangkau. Namun, kini rumah makan atau restoran di pinggiran kota pun jadi incaran untuk tempat buka bersama, misalnya di daerah Lembang, Parongpong, ataupun di kawasan Punclut. 

Tradisi buka bersama ini berimbas pula pada kemacetan lalu lintas. Saat sore hari pas bubaran kantor, jalanan akan penuh sesak dengan berseliwerannya aneka jenis kendaraan menuju pusat-pusat tempat makan. Kondisi inilah yang menaikkan omzet penjualan makanan di restoran, kafe, hingga hotel-hotel yang menyediakan program buka bersama. Maka, tempat makan dengan menu makanan yang enak, lokasi yang nyaman, dapat menampung banyak orang, serta akses jalan yang mudah dijangkau menjadi favorit mereka yang ingin buka bersama. 

Penjual Makanan untuk Ta'jil
Untuk berbuka puasa, tentunya makanan seperti kolak, sirop, hingga gorengan menjadi buruan masyarakat yang akan buka puasa. Di setiap permukiman penduduk, biasanya akan muncul para pedagang dadakan yang menyediakan aneka makanan untuk ta'jil. Di sinilah masyarakat memanfaatkan momentum Ramadhan untuk mengais tambahan rezeki. Para pedagang makanan untuk ta'jil ini pun memanfaatkan kondisi keramaian tempat ngabuburit untuk berjualan. Entah itu di lapangan, taman, pasar, atau di pinggir jalan sekalipun. 

Tentunya pula di sekitar kawasan pusat perbelanjaan, dari tukang cendol, tukang gorengan, tukang kolak, dan jajanan pasar lainnya akan meramaikan tempat tersebut. Bagi para pelaku usaha restoran, menu makanan ringan buka puasa ini pun sudah jadi kewajiban untuk menyediakannya, baik makanan kolak, teh manis, kurma, dan makanan lainnya.

Makanan Selama Ramadhan dan Idul Fitri
Untuk makanan selama Ramadhan juga hidangan saat Idul Firi, Bandung menjadi surganya para pencari kuliner. Produk-produk kue ataupun makanan ringan lainnya menjadi incaran para pemburu makanan hidangan ini. Sebut saja Kartika Sari, Amanda, cendol Elizabeth, hingga sentar produk kue-kue kering biasanya menjadi buruan. Hal ini akan terlihat membeludaknya pengunjung yang ingin membeli makanan olahan tersebut saat menjelang Lebaran.

Malah, jejaring penjual online khusus kue kering pun lebih aktif dan banyak bermunculan. Tak dapat dilupakan pula makanan ala jajanan tradisional khas Sunda pun saat menjelang lebaran banyak diburu, seperti rangginang, opak, kicimpring, borondong, aneka keripik, ali agrem, kue putri noong, kue putri salju, saroja, dan yang lainnya.

-----------

Baca info-info wisatabdg.com lainnya di GOOGLE NEWS