Misi Wali Kota Bandung untuk meningkatkan indeks kebahagiaan warganya dengan pembangunan berbagai taman tematik terus dilakukan. Setelah sebelumnya ada Taman Jomblo, Taman Film, Taman Fitnes, dan Taman Alun-alun Bandung, Pemerintah Kota Bandung saat ini sedang membangun satu taman lagi, yaitu Taman Inklusi. Taman seluas 400 meter persegi ini terletak di Taman Maluku (dekat GOR Saparua/Jln. Aceh - Jln. Saparua).
Dipersembahkan bagi Para Kaum Disabilitas.
Menurut Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, dalam pembukaan peringatan Hari Disabilitas Internasional di Cikapundung Riverspot, Jl. Sukarno, Sabtu (5/12), Taman Inklusi khusus dipersembahkan bagi para kaum disabilitas.
Menurut Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, dalam pembukaan peringatan Hari Disabilitas Internasional di Cikapundung Riverspot, Jl. Sukarno, Sabtu (5/12), Taman Inklusi khusus dipersembahkan bagi para kaum disabilitas.
Menurut Emil, taman yang rencananya akan diresmikan pada Januari 2016 ini merupakan salah satu fasilitas publik yang dibangun sebagai bagian dari upaya menjadikan Kota Bandung sebagai kota tanpa diskriminasi. Sehingga, Bandung menjadi city for all, tanpa perbedaan. Karena diperuntukan bagi kaum disabilitas, tentu saja taman yang biaya pembangunannya sebesar Rp 400 juta ini dirancang seramah mungkin bagi mereka untuk beraktivitas, bersosialisasi, dan menjadi tempat terapi penyembuhan.
Untuk memahami kebutuhan kaum disabilitas, maka Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Pertamanan dan Pemakaman meminta pendapat kaum disabilitas untuk mendesain taman ini. Hal itu sangat penting dilakukan karena taman yang pembangunannya diperkirakan selesai pada 15 Desember ini harus mampu menjadi tempat yang nyaman dan aman bagi kaum disabilitas.
Tentu saja tidak hanya taman khusus bagi kaum disabilitas yang dibangun Kota Bandung untuk bisa menyandang sebutan kota tanpa diskriminasi. Berbagai fasilitas publik lainnya pun sedang dibenahi. Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil mengungkapkan, secara bertahap fasilitas-fasilitas kota lainnya diperbaiki agar bisa digunakan kaum disabilitas, salah satunya trotoar bertanda khusus.
Langkah lainnya adalah menjadikan sekolah di Kota Bandung menjadi sekolah inklusi, sehingga kebutuhan pendidikan kaum disabilitas terpenuhi. Menurut Emil, disabilitas bukanlah kekurangan, melainkan keunikan dan perbedaan.
Lihat peta lokasi Taman Inklusi di sini.
-----------
Baca info-info wisatabdg.com lainnya di GOOGLE NEWS