Sinetron Preman Pensiun 3 akhirnya mulai tayang pada hari Senin, 14 Desember 2015. Penayangan sitkom garapan Aris Nugraha ini merupakan season ketiga, sekaligus sebagai edisi pamungkas dari kisah Kang Mus dan kawan-kawan. Kisah Preman Pensiun 3 sendiri masih menyajikan seputar permasalahan selepas Kang Mus memutuskan untuk pensiun memimpin para preman.
Kang Mus Jadi Juragan Kicimpring
Akhirnya Kang Mus benar-benar melepaskan "jabatannya" selaku pemimpin preman. Keputusannya itu ia ambil setelah meminta masukan juga dari Kang Bagja, sahabat Kang Bahar. Kang Mus benar-benar ingin fokus menggeluti dunia wirausaha yakni memproduksi sekaligus menjual kicimpring dengan merek nama dirinya. Ia berusaha untuk mengembangkan usahanya tersebut dari mulai mencari singkong sumber bahan produk kicimpringnya (diceritakan dari Subang); menjadikan Emak sebagai supervisor; merekrut Ceu Edoh dan Ujang jadi pegawai serta menambah pekerja lainnya yang semuanya perempuan; membuka jaringan penjual di pasar dengan Ibu Haji dan penjual di tempat lainnya; hingga mengurus kemasan juga izin merek kicimpring miliknya.
Kehidupan Kang Mus diceritakan masih berkutat dengan upaya dia mengembangkan usaha kcimpring. Ia pun mengembangkan produksi usahanya dengan mengontrak rumah yang lebih luas untuk produksi dan menjemur kicimpring mentah. Namun, sekali-kali ia pun mengunjungi para anak buahnya dulu. Ia mengunjungi Komar, Dikdik, Gobang, dan lainnya.
Dari kunjungannya tersebut, Kang Mus mendapatkan informasi mengenai kondisi anak buahnya yang banyak dihajar oleh orang-orang suruhan Bos Jamal. Ia pun menyusun strategi walau harus "mengorbankan" anak buahnya yang banyak tumbang dihabisi oleh pihak Bos Jamal. Yang penting bagi Kang Mus, kekerasan tidak dilawan kekerasan. Ia ingin semua bekas anak buahnya pensiun seperti dirinya. Ia pun selalu meminta masukan dari Kang Bagja. Di sisi lain, Kang Idris pun kerap membantu menguatkan Kang Mus untuk menyelesaikan persoalan dengan rapi.
Kehidupan Kang Mus diceritakan masih berkutat dengan upaya dia mengembangkan usaha kcimpring. Ia pun mengembangkan produksi usahanya dengan mengontrak rumah yang lebih luas untuk produksi dan menjemur kicimpring mentah. Namun, sekali-kali ia pun mengunjungi para anak buahnya dulu. Ia mengunjungi Komar, Dikdik, Gobang, dan lainnya.
Dari kunjungannya tersebut, Kang Mus mendapatkan informasi mengenai kondisi anak buahnya yang banyak dihajar oleh orang-orang suruhan Bos Jamal. Ia pun menyusun strategi walau harus "mengorbankan" anak buahnya yang banyak tumbang dihabisi oleh pihak Bos Jamal. Yang penting bagi Kang Mus, kekerasan tidak dilawan kekerasan. Ia ingin semua bekas anak buahnya pensiun seperti dirinya. Ia pun selalu meminta masukan dari Kang Bagja. Di sisi lain, Kang Idris pun kerap membantu menguatkan Kang Mus untuk menyelesaikan persoalan dengan rapi.
Anggota Preman Baru
Sementara preman lain masih berada di wilayah "kekuasaan" masing-masing: Gobang di Terminal Cicaheum dan mempunyai anggota baru Bubun dan Mang Uu. Mang Uu suka ngomong keinggris-inggrisan. Dikdik menjaga keamanan pasar dengan anggota baru bernama Unang. Di pasar pun masih ada Mas Bro dan Kang Bro, yakni Surip si tukang ngamen dan Taslim si juru parkir. Adapun Murad dan Pipit tetap nongkrong di dekat Gedung Merdeka sebagai divisi preman jalanan. Sementara mantan preman lainnya: Jupri kini jualan sepatu; Iwan jadi penjaga toko di Cihampelas; Jony jadi satpam di sebuah perkantoran. Namun, para preman tersebut masih melakukan komunikasi sebagai satu keluarga.
Aksi Balas Dendam Bos Jamal
Sumber pemicu permasalahan bersumber dari Bos Jamal. Ia kini ingin memberi pelajaran pada Kang Mus dan kawan-kawan. Bos Jamal memanfaatkan momen Kang Mus melepaskan jabatan. Ia merasa saatnya sekarang merebut kekuasaan Kang Mus yang menurutnya telah ia renggut. Jamal pun pasang strategi licik. Ia mengumpan perempuan untuk menggoda Pipit. Jamal pun menjadikan Unang sebagai sumber pengacau di pasar untuk mengacak-acak Dikdik. Unang kerap melawan sang pemimpin dan membuat ragam ulah di pasar. Tak ketinggalan pula, si cantik Resti masih jadi andalah Bos Jamal. Resti adalah "penyandang dana" bagi strategi Bos Jamal. Dana yang didapatkan Resti dihasilkan dari menipu.
Sementara di terminal, Gobang kelimpungan menghadapi Kemod yang membelot ke Bos Jamal dan Bohim yang sakit hati karena merasa dikhianati. Bohim merasa ditipu Gobang. Dulu Gobang menyuruhnya untuk beralih usaha bidang sablon dan Gobang ingin berpindah usaha dengan beternak lele. Namun nyatanya, Gobang masih tetap menikmati kekuasaan di terminal. Maka, Gobang hanya ditemani anak buah yang masih setia: Cecep dan Kang Uu. Ketiganya pun terpaksa bergantian mengambil alih tugas Kemod.
Aksi balas dendam Bos Jamal dengan memanfaatkan orang lain mulai dilaksanakan. Ia menyuruh perempuan cantik untuk menggoda Pipit. Pipit pun dimabuk kepayang hingga membuat Murad kelimpungan karena harus menagih "japrem" sendiri. Lalu, Bos Jamal pun menggunakan Saep (dengan menyuruh Unang) untuk mengacak-acak wibawa preman pasar. Saep pun menyuruh dua anak didiknya untuk mencopet di pasar. Di Preman Pensiun 3 inilah adegan pertarungan pun muncul. Kita bisa melihat bagaimana aksi Kang Murad yang basic-nya memang lihai fighting juga Taslim yang kesehariannya dikenal sebagai salah satu petarung andalan di Tarung Derajat.
Trik tersebut berhasil, suasana pasar pun kini jauh berbeda dengan saat Kang Mus masih berkuasa. Puncaknya, aksi mengacak-acak pun merembet ke wilayah terminal dimana Bubun dan Cecep dihajar oleh preman bayaran atas perintah Kemod. Bahkan sang juru parkir pun, Taslim ikut kena hajar oleh para preman bayaran tersebut. Taslim dianggap menghalangi gerak Unang. Unang akhirnya menyewa tukang pukul dengan bayaran dari uang tarikan dari para pedagang pasar yang tidak disetorkan kepada Dikdik.
Korban pun berjatuhan dari pihak Kang Mus. Dikdik, Cecep, Taslim, Bubun, hingga Gobang dihajar oleh orang suruhan Bos Jamal via sang "asisten" Unang. Inilah yang kemudian memicu ingin balas dendam dari para preman. Namun Kang Mus tetap meminta mereka untuk tidak terpancing. Kang Mus punya strategi sendiri yang lebih rapi dengan tidak ikut terpancing oleh ulah Bos Jamal.
Korban pun berjatuhan dari pihak Kang Mus. Dikdik, Cecep, Taslim, Bubun, hingga Gobang dihajar oleh orang suruhan Bos Jamal via sang "asisten" Unang. Inilah yang kemudian memicu ingin balas dendam dari para preman. Namun Kang Mus tetap meminta mereka untuk tidak terpancing. Kang Mus punya strategi sendiri yang lebih rapi dengan tidak ikut terpancing oleh ulah Bos Jamal.
Kisah Para Mantan Copet
Kisah lain yang tak bisa dilewatkan adalah kehidupan para mantan copet. Ubed kini fokus jualan cilok dan menjalin keakraban dengan Diza. Bahkan, Ubed rela membantu Diza yang berjualan kerudung. Di sinilah, Dewi pun merasa cemburu. Sementara Junaedi, hampir putus asa karena upayanya melamar kerja tak jua menunjukkan hasil. Namun Dewi terus menyemangati Junaedi agar cari kerja yang halal. Ketiga mantan copet tersebut mengembangkan usaha dengan membuka tenant di sebuah kafe. Api cemburu menjadi bumbu. Ubed sempat cemburu pada Diza karena si gadis berhijab tersebut dianggap dekat dengan teman baik Ubed. Sementara Dewi di akhir kisah diceritakan diterima kerja kantoran.
Di sisi lain, Saep masih eksis meramaikan khazanah percopetan. Kini, ia pun punya anggota baru yang terus ia latih. Ya, walaupun urusan asmara dan segala kegalauan hati kerap melandanya. Belum lagi dengan kisah Saep yang selalu ketiban sial karena anak buahnya salah mengambil dompet dimana pemilik dompet adalah orang yang ada di lingkaran Kang Bahar. Upaya Saep menarik perhatian ketiga perempuan pencopet pun tak berhasil. Maka, Saep memilih "memecat" ketiganya. Dan Saep menarik "mahasiswa" baru. Namun, semuanya berantakan dimana semua anak buahnya tersebut dimasukkan ke sel, bahkan akhirnya Saep sendiri.
Kisah Keluarga Kang Bahar
Sementara kisah keluarga Kang Bahar agak kurang porsinya. Kisah keluarga Kang Bahar masih berkutat pada urusan rumah warisan Kang Bahar. Juga diceritakan Imas yang masih menjadi asisten keluarga di keluarga Kang Bahar. Sementara Amin (mantan sopir Kang Bahar) kini hijrah ke Jakarta bareng dengan para Tukang Ojek Pengkolan. Kisah silang tokoh dua sinetron satu atap rumah produksi ini juga terjadi di Preman Pensiun, ada tokoh Ani yang menyambangi keluarga Kang Bahar.
Konflik asmara pun muncul, Imas cemburu dengan kehadiran Ani yang berkunjung ke Bandung dan diantar oleh Dikdik. Pada akhirnya, Dikdik bisa meyakinkan Imas. Dikdik datang ke kampung halaman keluarga Imas di Sumedang untuk melamarnya. Tokoh lainnya, Kinanti tidak terekspos di Preman Pensiun 3 ini. Jauh dengan di Preman Pensiun 2 dimana karena keberaniannya, Kinanti seakan-akan menjadi titisan Kang Bahar. Namun, kelanjutan sepak terjang Kinanti tidak nampak di episode-episode awal ini. Juga tokoh Uyan yang dulu dekat dengan Kinanti, kini mencoba dekat dengan perempuan lain, salah satunya Ranti (yang juga tengah diimpikan Jupri). Sifat playboy kere masih melekat dalam diri Uyan.
Kisah menarik lainnya adalah keterlibatan pihak kepolisian untuk mengungkap rencana jahat yang disusun Bos Jamal. Pihak kepolisian terus mengawal kasus yang menimpa Kang Mus dan bekas anak buahnya. Mereka melakukan penyelidikan dengan langsung terjun ke lapangan. Akhirnya, kedok Bos Jamal terbongkar satu per satu. Jaringan seperjahatannya itu ditangkap satu per satu oleh pihak berwajib: dua orang suruhan Resti; tukang pukul; Unang; hingga Bos Jamal sendiri pada akhir episode dibikin skak mat oleh Kang Mus.
Kisah menarik lainnya adalah keterlibatan pihak kepolisian untuk mengungkap rencana jahat yang disusun Bos Jamal. Pihak kepolisian terus mengawal kasus yang menimpa Kang Mus dan bekas anak buahnya. Mereka melakukan penyelidikan dengan langsung terjun ke lapangan. Akhirnya, kedok Bos Jamal terbongkar satu per satu. Jaringan seperjahatannya itu ditangkap satu per satu oleh pihak berwajib: dua orang suruhan Resti; tukang pukul; Unang; hingga Bos Jamal sendiri pada akhir episode dibikin skak mat oleh Kang Mus.
-----------
Baca info-info wisatabdg.com lainnya di GOOGLE NEWS