Target pendapatan asli daerah (PAD) Pemerintah Kabupaten Bandung dari sektor pariwisata pada tahun 2015 adalah Rp 50 miliar. Akan tetapi, target tersebut tidak dapat dicapai karena pendapatan Pemkab Bandung dari sektor pariwisata sepanjang tahun lalu hanya Rp 15 miliar. Salah satu faktor yang menyebabkan raihan PAD meleset adalah kondisi infrastruktur jalan ke objek-objek wisata yang masih minim.
Tidak optimalnya raihan PAD dari sektor pariwisata ini diakui Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Kabupaten Bandung H. Akhmad Djohara. Menurutnya, kondisi jalan yang mantap bisa menjadi faktor yang paling dominan meningkatnya pendapatan.
Meski demikian, tambah Akhmad Djohara, pendapatan dari sektor pariwisata tidak hanya bertumpu pada kondisi infrastruktur jalan saja. Diperlukan usaha bersama yang melibatkan berbagai unsur agar penghasilan dari PAD mencapai target. Di bidang pariwisata, selain kondisi jalan yang bagus menuju objek wisata, unsur pendukung lainnya adalah hotel, restoran, dan rumah makan.
Menurutnya, sinergi antarinstansi juga diterapkan Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata untuk menggenjot PAD dari sektor pariwisata, antara lain bekerja sama dengan Dinas Bina Marga dan Dinas Perhubungan.
Bentuk Sinergi
Salah satu upaya untuk menggenjot sektor pariwisata dan bentuk sinergi dengan Dinas Bina Marga antara lain pembangunan jalan tembus Kamojang. Jalan yang juga disebut Jalan Lingkar Cukang Monteng ini diproyeksikan akan menjadi akses utama menuju salah satu kawasan wisata andalan Kabupaten Bandung, yaitu Kawah Kamojang. Jalan sepanjang 2,4 kilometer ini pun akan menjadi jalur alternatif menuju ke Kabupaten Garut selain melewati jalur Nagreg.
Hal menarik lainnya, sepanjang jalan menuju Kawah Kamojang ini memiliki pemandangan yang indah. Pembangunan jembatan sepanjang 100 meter di jalur ini pun diperkirakan akan mencitrakan ikon wisata baru bagi Kabupaten Bandung. Bahkan ketika jembatan Cukang Monteng masih dalam tahap pembangunan, banyak warga yang datang untuk sekadar berselfie ria. Tak heran bila kemudian harga tanah di jalur ini pun terdongkrak naik. Hal ini tentu saja juga harus ditangkap Kabupaten Bandung sebagai potensi pariwisata yang bisa menambah PAD.
Kelompok Penggerak Wisata
Selain kerja sama antarinstansi, Akhmad Djohara juga mengungkapkan pentingnya melibatkan kelompok penggerak pariwisata yang ada di Kabupaten Bandung. Saat ini, Kab. Bandung memiliki 30 kelompok penggerak pariwisata, sehingga sangat potensial dalam membantu pemerintah dalam meningkatkan potensi wisata di Kabupaten Bandung yang didominasi objek wisata alam.
Kelompok-kelompok ini dapat digerakkan untuk memberdayakan masyarakat di sekitar objek wisata, dengan membuka berbagai jenis usaha yang berkaitan dengan pariwisata. Seperti mendirikan gerai-gerai penjualan kerajinan, pernak-pernik, membuka warung makan, pemandu wisata, dan tempat penyewaan peralatan wisata. Selain berkontribusi pada pendapatan asli daerah Kabupaten Bandung, hal itu pun dapat meningkatkan derajat ekonomi masyarakat di sekitar destinasi wisata sehingga makin sejahtera.
-----------
Baca info-info wisatabdg.com lainnya di GOOGLE NEWS