Demi semakin menggairahkan tren batik yang saat ini tengah menanjak, Maxxindo Communications menggelar Festival Batik Bordir dan Tenun Nusantara di Graha Manggala Siliwangi, Jl. Aceh, Kota Bandung, 27 April - 1 Mei 2016.
Menurut Direktur Maxxindo Communications, Deasy Savitri, sebanyak 90 perajin akan terlibat dalam festival ini dari seluruh Indonesia batik Indonesia. Dari jumlah itu, 70 persen merupakan perajin batik, 20 persen perajin tenun, dan 10 persen perajin aksesori.
Eksploitasi Potensi Batik
Deasy mengungkapkan, pameran ini diselenggarakan untuk menggali dan mengangkat potensi batik. Apalagi, saat ini kualitas produk batik dan tenun semakin meningkat, seiring meningkatnya kreativitas para produsen batik. Gairah dalam memproduksi kain tradisional ini tentu saja mendatangkan peluang yang meningkatkan kesejahteraan para perajin.
Deasy mengungkapkan, pameran ini diselenggarakan untuk menggali dan mengangkat potensi batik. Apalagi, saat ini kualitas produk batik dan tenun semakin meningkat, seiring meningkatnya kreativitas para produsen batik. Gairah dalam memproduksi kain tradisional ini tentu saja mendatangkan peluang yang meningkatkan kesejahteraan para perajin.
Tidak hanya di dalam negeri, produk batik asli Indonesia pun menarik perhatian dan diminati orang-orang luar negeri. Salah satunya Swiss yang akan mengirimkan perwakilan untuk menghadiri Festival Batik Bordir dan Tenun Nusantara.Tidak hanya memantau, Swiss juga menyatakan berminat untuk memperkenalkan produk batik dan tenun Tanah Air di 10 negara. Antara lain di Swiss dan Amerika Serikat.
Deasy berharap perwakilan Swiss terkesan dengan batik Indonesia. Apalagi, dalam festival kali ini pun hadir kain tenun khas masyarakat Sunda tradisional, yaitu Baduy. Ia berharap kain tenun masyarakat Baduy yang klasik dan langka itu menarik perhatian perwakilan Swiss, sehingga bisa go international. Apalagi, banyak proses yang harus dilaluinya untuk menghadirkan kain tenun Baduy dalam festival ini.
"Batik dan tenun Nusantara saat ini sedang menjadi tren di masyarakat. Apalagi, Indonesia memiliki pusat batik seperti Pekalongan, Cirebon, Yogyakarta, Solo, Rembang, dan Madura. Sedangkan kekayaan tenun tersebar di daerah Garut, Jepara, Bali, Baduy, Lombok, dan Lampung," jelas Deasy.
Menghadirkan Desainer Ternama
Festival Batik Bordir dan Tenun Nusantara 2016 yang merupakan pameran seni kriya terbesar di Jawa Barat ini akan menghadirkan beberapa desainer ternama seperti Tye Dye by Dudung, Batik Cahyo, Batik Tatik Sri Hatta, Aneu Avanti, Batik Drajat, dan Nyonya Indo.
Selain itu, acara yang ditujukan untuk meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap produk dalam negeri, terutama ragam batik bordir dan tenun ini juga akan dimeriahkan dengan berbagai kegiatan seperti talkshow, demo, workshop, fashion show, aneka perlombaan, dan pertunjukan musik.
Tak hanya itu saja, pengunjung juga akan diajak untuk memahami bagaimana kekayaan kain dinilai tidak hanya dari hasil akhirnya tetapi melalui sebuah proses dan keahlian khusus. Karena untuk pembuatan karya tersebut membutuhkan jiwa seni, inspirasi, perawatan, dan waktu pembuatan.
Menghadirkan Desainer Ternama
Festival Batik Bordir dan Tenun Nusantara 2016 yang merupakan pameran seni kriya terbesar di Jawa Barat ini akan menghadirkan beberapa desainer ternama seperti Tye Dye by Dudung, Batik Cahyo, Batik Tatik Sri Hatta, Aneu Avanti, Batik Drajat, dan Nyonya Indo.
Selain itu, acara yang ditujukan untuk meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap produk dalam negeri, terutama ragam batik bordir dan tenun ini juga akan dimeriahkan dengan berbagai kegiatan seperti talkshow, demo, workshop, fashion show, aneka perlombaan, dan pertunjukan musik.
Tak hanya itu saja, pengunjung juga akan diajak untuk memahami bagaimana kekayaan kain dinilai tidak hanya dari hasil akhirnya tetapi melalui sebuah proses dan keahlian khusus. Karena untuk pembuatan karya tersebut membutuhkan jiwa seni, inspirasi, perawatan, dan waktu pembuatan.
-----------
Baca info-info wisatabdg.com lainnya di GOOGLE NEWS