Pandemi Covid-19 membuat tempat-tempat wisata di Bandung tiarap dulu hampir tiga bulan ini. Bandung sebagai salah satu tujuan wisatawan baik lokal maupun luar daerah tetap ditunggu kapan tempat-tempat wisatanya buka. Maklum saja, berdiam diri di rumah terus menerus bikin bosan dan wisata menjadi bagian buat nge-refresh badan dan otak. Namun, para pelancong beberapa waktu terakhir ini harus rela bersabar buat menangguhkan dulu berpakansi ke Bandung.
Dan di awal bulan Juni 2020, pembatasan sosial berskala besar mulai dilonggarkan. Ini jadi kabar baik bagi dunia pariwisata. Namun, bagi para penggemar wisata di Bandung harus bersabar dulu karena pembukaan tempat-tempat wisata pun akan dilakukan bertahap. Beberapa bagian wisata diantaranya memang perlahan-lahan dilonggarkan, diantaranya beberapa titik akses jalan di pusat Kota Bandung dibuka kembali; tempat makan/restoran dan perhotelan dibuka dengan syarat dan ketentuan tertentu; juga rencana beberapa tempat wisata di kawasan Kab. Bandung dan Kab. Bandung Barat akan dibuka menunggu arahan Gubernur Jawa Barat.
Nah, bagi yang merencakan buat jalan-jalan di Bandung di masa Adaptasi Kenormalan Baru (AKB), beberapa info dan tips berikut mungkin bisa jadi panduan:
1. Tidak sebebas masa normal dulu
Bilapun dibuka, tahap awal sektor wisata di Bandung sendiri tidak langsung dibuka lebar-lebar. Hal ini bisa dilihat dengan adanya Perwal no. 32 Tahun 2020 yang beberapa diantaranya mengenai tempat wisata belum dibuka, namun ada kelonggaran untuk restoran dan perhotelan. Hal tersebut dengan adanya aturan jumlah pengunjung, lama kunjungan (makan di tempat), dan protokol kesehatan lainnya yang harus dipatuhi. Sistem pemesanan pun masih disarankan lewat aplikasi online.
2. Rencana pembukaan tempat wisata Bandung di era new normal
Untuk tempat- tempat wisata di Bandung Raya belum dibuka dan masih menunggu keputusan bersama berbagai pihak. Berikut beberapa hal terkait pembukaan tempat wisata di Bandung Raya:
a. Wisata Kabupaten Bandung
Beberapa lokasi wisata di Kab. Bandung yang jadi primadona seperti di Ciwidey, Rancabali, Cijambu, Pangalengan, dan sekitarnya. Rencananya, dekat, wisata di Kab. Bandung akan segera dibuka kembali secara bertahap awal Juni. Kebijakan itu berkaitan jelang usainya masa PSBB. Pemkab Bandung rencananya secara bertahap akan mulai membuka wisata tempat-tempat wisata mulai 6 Juni 2020. Namun dari pantauan wisatabdg.com di instagram, sudah ada beberapa tempat wisata dan penginapan di daerah Ciwidey yang membuka tempat usahanya.
Saat tempat wisata resmi dibuka ada beberapa protokol kesehatan yang harus diterapkan. Hal tersebut agar dapat menghindari penularan virus Corona di tempat wisata. Protokol kesehatan tersebut, di antaranya adanya pembatasan 30 persen jumlah pengunjung yang datang ke tempat wisata tersebut.
Selain itu, pengelola tempat wisata akan membuat perjanjian terkait penerapan protokol kesehatan dengan Gugus Tugas Kabupaten Bandung. Dalam perjanjian tersebut, tempat wisata wajib menyediakan peralatan kesehatan yang menunjang agar tidak terjadinya penularan virus Corona, seperti menyediakan pengukur suhu tubuh, menyediakan masker, hand sanitizer dan melakukan penyemprotan disinfektan.
b. Wisata Kab. Bandung Barat (KBB)
Rencana pembukaan sejumlah obyek wisata di KBB saat ini sedang dibahas. Pembahasan ini oleh bupati dengan stakeholder mengenai teknis dan panduannya. Jika pun nantinya dibuka, maka pihak Pemkab KBB akan memfokuskan dulu obyek wisata alam dan hotel di kawasan Lembang dan daerah lain di KBB. Saat dibuka nanti, pengelola pun wajib menerapkan protokol kesehatan saat menerima kunjungan wisatawan yang dituangkan dalam perjanjian hitam di atas putih.
Update hingga Selasa, 2 Juni 2020, meskipun wilayah KBB sudah masuk zona biru, pihak Pembak Bandung Barat masih menunggu keputusan Gubernur Jawa Barat yang sedang mengirim surat kepada Kementerian Kesehatan.
Jadi belum bisa bisa dipastikan kapan tempat wisata di wilayah Bandung Barat bisa berjalan normal kembali. Pihak Pemkab Bandung Barat pun sudah memastikan kepada pada pengusaha jika nanti tempat wisata sudah kembali dibuka, harus sesuai SOP pencegahan covid.
c. Wisata Kota Bandung
Disparbud Kota Bandung telah menyiapkan protokol kesehatan jika nantinya pariwisata dihidupkan kembali. Untuk rencana pembukaan kembali tempat wisata, Oded mengatakan, bahwa hal itu akan dilakukan secara bertahap. Jadi sektor wisata di Kota Bandung hingga saat ini belum buka, nanti sampai PSBB proporsional beres (12 Juni 2020).
Untuk sektor pariwisata di Kota Bandung, sejauh ini hanya restoran/kafe dan hotel yang boleh beroperasi. Itu pun dengan syarat batasan operasional yang dimuat dalam Peraturan Wali Kota Bandung Nomor 32 tahun 2020 tentang Penanganan Covid-19. Fasilitas bar, spa, karaoke, fitness center dan kolam renang di Kota Bandung hingga tulisan ini dimuat belum dapat beroperasi
3. Pantau terus info terbaru
Bagi yang merencanakan wisata ke Bandung, update info pembukaan tempat wisata di Bandung mungkin sekitaran pertengahan Juni. Untuk itu, Anda bisa memantau terus di situs ini atau di akun-akun media sosial yang membahas wisata di Bandung. Salah satunya di akun Instagram @wisata_bandung.
Bagi warga atau pelaku industri pariwisata yang ingin mendapatkan info update seputar wisata di masa PSBB proporsional dapat menghubungi hotline PSBB Disbudpar Kota Bandung di WA: 0811-286-3333 (hanya melayani pesan teks).
Atau, bisa juga dengan bertanya langsung kepada para pengelola wisata alam, kuliner, maupun hotel/penginapan. Silakan cek nomor kontak masing-masing tempat pengelola tempat wisata tersebut di bio akun media sosial atau dengan searching di mesin pencari.
4. Selalu utamakan protokol kesehatan
Ini yang paling penting, kalau nantinya tempat-tempat wisata di Bandung Raya mulai dibuka, pengunjung harus memperhatikan protokol kesehatan. Nantinya, terdapat beberapa faktor yang harus diperhatikan oleh pengelola maupun pengunjung tempat wisata. Untuk faktor kebersihan meliputi pembersihan ruang dan barang publik dengan disinfektan, ketersediaan sarana cuci tangan dengan sabun, tempat sampah bersih, dan lainnya.
Sementara untuk faktor kesehatan di antaranya adanya koordinasi antara destinasi wisata dengan Satgas COVID-19 daerah dan rumah sakit, pemeriksaan suhu tubuh, gerakan memakai masker, menerapkan etika batuk dan bersin termasuk menghindari berjabatan tangan, serta penanganan bagi pengunjung dengan gangguan kesehatan ketika beraktivitas di lokasi.
Adapun faktor dalam keselamatan di antaranya pengelolaan pengunjung, pengaturan jumlah kerumunan, pengaturan jarak antar individu, penanganan pengamanan, media dan mekanisme komunikasi penanganan kondisi darurat, dan lainnya.
-----------
Baca info-info wisatabdg.com lainnya di GOOGLE NEWS