Mengenal Imbuhan Tengah -ar- dalam Bahasa Sunda Beserta Makna dan Contoh dalam Kalimat




Dalam bahasa Sunda, terdapat imbuhan tengah yang diselipkan dalam kata dasar. Imbuhan tengah dalam bahasa Sunda ada 3, yaitu: -ar-, -um-, dan -in-. Kali ini, kita akan belajar imbuhan tengah -ar-, karena untuk imbuhan tengah -um-, dan -in- jarang digunakan.  Namun, ada baiknya kita mengenal sedikit seputar imbuhan tengah -um-, dan -in-.

Contoh imbuhan tengah -um- seperti dari kata dasar geulis menjadi gumeulis (sok/merasa diri cantik) atau dari rasa menjadi rumasa (merasa diri). Adapun contoh imbuhan tengah -in- misalnya tangtos menjadi tinangtos (tentu).

Baiklah, sekarang kita akan mengenal imbuhan tengah -ar-. Dimana imbuhan ini akan berubah menjadi alomorf -al-, -ar, dan -ra, bila:

1. Kata dasarnya dimulai dengan konsonan l
Contoh:
lieur + -ar- menjadi lalieur (pusing-pusing)
leuleus + -ar- menjadi laleuleus (lemas-lemas)

2. Kata dasarnya diakhiri dengan konsonan r
Contoh:
bageur + -ar- menjadi balageur (pada/banyak yang baik)
pinter + -ar- menjadi palinter (pada/banyak yang pintar

3. Kata dasarnya mempunyai konsonan gabung br, tr, cr, pr, kr, jr, dan dr
Contoh:
gombrang + -ar- menjadi galombrang (baju yang pada tidak muat/kegedean)

Lainnya:
- Imbuhan tengah -ar- berubah jadi -ar- kalau kata dasarnya dimulai oleh vokal
Contoh:
asup + -ar- menjadi arasup (pada/banyak yang masuk)
ulin + -ar- menjadi arulin (pada/banyak yang main)

Berikut ini fungsi dan arti imbuhan tengah -ar- di antaranya:
1. Membentuk kata benda yang artinya 'banyak'
Contoh: Barudak keur maén games -> dari kata budak + -ar-
(Anak-anak lagi pada main games)

2. Membentuk kata kerja yang artinya 'banyak yang melakukan'
Contoh: Peserta kémping keur dalahar di ténda masing-masing -> dari kata dahar + -ar-
(Peserta kemping lagi pada makan di tenda masing-masing)

3. Membentuk kata kerja yang artinya 'banyak yang melakukan ke/menuju..."
Contoh: Fans teh pada nyariwit béntang tamu nu keur liwat hareupeunna. -> dari kata ciwit + -ar-
(Fans pada mencubit bintang tamu yang lagi lewat di hadapannya.)

4. Membentuk kata sifat yang artinya 'ada dalam keadaan terus-terusan..."
Contoh: Urang teu bisa milu maén bal, keur nyareri awak ti kamari. -> dari kata nyeri + -ar-
(Saya tidak bisa ikut main bola, lagi linu-linu badan dari kemarin)

5. Membentuk kata sifat yang artinya 'banyak dalam keadaan..."
Contoh: Buah nu dibeuli ti pasar téh geuning baruruk. -> dari kata buruk + -ar-
(Buah yang dibeli dari pasar ternyata pada busuk.)

--------------
Artikel belajar bahasa Sunda lainnya LIHAT DI SINI

-----------

Baca info-info wisatabdg.com lainnya di GOOGLE NEWS