Pada Maret 2013 ada hal yang penting menjadi catatan akan nasib perkembangan Stadion Utama Sepakbola Gedebage. Seperti halnya acara idol-idolan di televisi, penamaan SUS Gedebage rupanya ikut-ikutan latah untuk mengadakan polling kepada masyarakat. Ini bukan untuk mencari "pemenang" akan nama yang pantas disandang oleh stadion sepakbola dengan kaliber internasional ini. Namun ada sisi pacorok kokod kata urang Sunda mah, alias tumpang tindih antarberbagai kepentingan. Memang pendirian SUS Gedebage ini dari awal sarat dengan "benturan" benturan kepentingan, apalagi jika dihubungkan dengan geliat politik di Jawa Barat. Masyarakat sudah kadung merasakan apa aroma yang terdapat dalam pendirian SUS Gedebage ini.
GBLA: Pemkot Bandung VS Pemprov Jabar
Stadion olahraga yang berada di Desa Mekar Mulya, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung ini di sisi lain memang menjadi kebanggaan masyarakat, namun di sisi lain menjadi ironisme tersendiri ketika kaum elite "bertarung" demi mendapatkan simpati masyarakat. Stadion yang berada di antara ruas Jalan Tol Cileunyi-Padalarang KM 151 dan Jalan Bypass Soekarno-Hatta Bandung ini dulu dalam masa pembangunannya pernah terjadi tarik ulur antara pihak Provinsi dengan Kota Bandung. Dan sempat menjadi polemik tersendiri seperti yang diberitakan dalam media massa.
Stadion olahraga yang berada di Desa Mekar Mulya, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung ini di sisi lain memang menjadi kebanggaan masyarakat, namun di sisi lain menjadi ironisme tersendiri ketika kaum elite "bertarung" demi mendapatkan simpati masyarakat. Stadion yang berada di antara ruas Jalan Tol Cileunyi-Padalarang KM 151 dan Jalan Bypass Soekarno-Hatta Bandung ini dulu dalam masa pembangunannya pernah terjadi tarik ulur antara pihak Provinsi dengan Kota Bandung. Dan sempat menjadi polemik tersendiri seperti yang diberitakan dalam media massa.
Pada kesepakatan awal Memorandum of Understandung alias MoU, dikatakan bahwa pihak Pemprov dengan Pemkot Kota Bandung 2008 disepakati proporsi anggaran 60 % provinsi: 40 % Kota Bandung. Dengan catatan, tanah dan gedung stadion akan jadi aset provinsi. Lalu pada 27 Desember 2009, proporsi anggaran tidak ada lagi. Dengen begitu, Stadion Gedebage akan dibangun dan menjadi aset Kota Bandung, tapi Provinsi Jabar membantu selama 3 tahun anggaran lewat bantuan keuangan(Bankeu). Apa pasal? Provinsi Jabar berkepentingan dengan Stadion Gede Bage apalagi dengan adanya rencana event PON 2016 di Jawa Barat.
Polling Penamaan SUS Gedebage
Pada Maret 2013, masyarakat Jawa Barat mendapat pilihan polling: (A) untuk Gelora Bandung Lautan Api, (B) untuk Gelora Gedebage, dan (C) untuk Gelora Rosada. Itulah akhinya pilihan nama yang mencuat untuk disematkan pada Stadion di Gedebage ini. Masyarakat yang akan mengikuti poling penamaan stadion tersebut, partisipasi dimediasi dengan mengirimkan SMS ke nomor 082121272700. Caranya ketik : Nama. Alamat. Nomor Telepon. Pilihan A/B/C.
Pada Maret 2013, masyarakat Jawa Barat mendapat pilihan polling: (A) untuk Gelora Bandung Lautan Api, (B) untuk Gelora Gedebage, dan (C) untuk Gelora Rosada. Itulah akhinya pilihan nama yang mencuat untuk disematkan pada Stadion di Gedebage ini. Masyarakat yang akan mengikuti poling penamaan stadion tersebut, partisipasi dimediasi dengan mengirimkan SMS ke nomor 082121272700. Caranya ketik : Nama. Alamat. Nomor Telepon. Pilihan A/B/C.
Program polling SMS ini sudah berlangsung sejak 4 Maret dan dijadwalkan berakhir pada 22 Maret 2013. Adapun dua nama di awal adalah hasil kajian dari Tim Unpad, sementara nama ketiga, dalam jejaring media sosial santer disebut-sebut sebagai "kepentingan" dari pihak tertentu. Namun, untuk nama Gelora Rosada sendiri menurut Ketua DPR Bandung, Erwan Setiawan, merupakan hasil keputusan rapat Bammus (Badan Majelis Musyawarah) DPRD. Sebelumnya, nama Gelora Rosada memang memunculkan pro dan kontra.
Adapun, hasil polling sendiri yang dilaksanakan pada Rapat Paripurna 28 Maret 2013 akan menentukan nama Gelora yang ada di Gedebage ini. Jadi, sekarang tinggal "tugas" masyarakat untuk memilih nama yang kiranya pantas untuk SUS Gedebage ini. Yang pasti, semua pihak harus legowo ketika salah satu nama sudah terpatri disahkan dan didukung oleh mayoritas masyarakat. Pihak tertentu haru bisa menjaga kondusifitas agar SUS Gedebage ini bisa digunakan sebagaimana layakanya pertandingan olahraga, bukan "pertandingan politik". Kita mesti berkaca pada PSSI, ketika sepakbola menjadi ajang "pertandingan politik" maka yang terjadi adalah asa pikasebeleun kata urang Cikadut mah.
Politik memang sah-sah saja politik menyentuh dan ada dalam berbagai sendi kehidupan, namun harus dibawakan dengan cantik dan menawan seperti halnya permainan sepakbola. Bukannya ajang saling adu kekuatan yang akhirnya membuat rakyat muak karena faktor kepentingan telah dianggap menganggu kinerja yang semestinya berjalan! Tokh, yang dipakai kan uang rakyat sendiri, bukan uang politikus. Keinginan rakyat Jawa Barat sederhana saja: ingin melihat stadion megah nan mentereng ini berdiri; dapat dikunjungi oleh semua lapisan masyarakat; dan tentunya bisa lalajo Persib dengan aman dan nyaman layaknya lalajo Piala Champion atau Liga Inggris kayak di TV. Syukur-syukur suatu saat nanti Piala Dunia bisa dilaksanakan di stadion di Kampung Rancanumpang, Gedebage ini. Ngimpi mah meunang tur haratis ieuh nya, lur?
-----------
Baca info-info wisatabdg.com lainnya di GOOGLE NEWS