Curug (air terjun) ini berjarak sekitar 21 km dari Bandung ke sebelah timur Lembang atau sekitar 7 km dari Lembang. Untuk mencapai lokasi curug ini cukup mudah. Ada empat pintu masuk ke curug ini, yaitu Pintu (pos) masuk I dan II di Pakar Dago ditempuh dari arah terminal Dago. Pintu masuk III di Kolam Pakar ditempuh dari arah PLTA Bengkok atau dari Curug Dago. Sedangkan pintu masuk IV berada di Maribaya ditempuh dari arah Lembang. Umumnya Pintu masuk terdekat menuju Curug Omas ini adalah melalui Pintu IV Tahura yang juga dekat dengan lokasi wisata pemandian air panas Maribaya.
Curug Omas berada di dalam Taman Hutan Raya (Tahura) Ir. H. Juanda di lokasi wisata Maribaya. Curug ini memiliki ketinggian terjunan air sekitar 30 meter dengan kedalaman 10 m yang berada di aliran sungai Cikawari. Di atas air terjun ini terdapat jembatan yang dapat digunakan untuk melintas dan melihat air terjun dari posisi atas. Dari atas jembatan ini akan terlihat bentangan dasar sungai yang merupakan pertemuan dua aliran sungai Cikawari dan Cigulun yang nantinya menjadi daerah Aliran Sungai (DAS) Cikapundung Hulu. Aliran ini mengalir dan berbelok membelah kawasan Tahura tersebut. Selain Curug Omas di aliran sungai ini terdapat pula Curug Cigulung, Curug Cikoleang, Curug Dago dan Curug Cikawari yang masing-masing berketinggian sekitar 15 m, 16 m dan 14 m. Ketiga curug ini dikenal dengan sebutan Curug Maribaya.
Sayangnya di Curug Omas ini pengunjung tidak dapat mendekat secara langsung guna menikmati kesegarannya. Di sekitarnya terdapat pagar besi yang menutupi dan melindunginya. Hal ini dikarenakan cukup berbahaya untuk mendekat, dimana dasar curug ini berada di bawah jembatan dengan banyak batu dan air yang keliatan dalam. Jikalau ingin melihat curug dengan posisi lebih bawah, pengunjung dapat menuruni tanggga-tangga berbbatu yang ada di sebelah kanan jembatan. Setelah sampai di akhir tangga, pada sebelah kanan terdapat jembatan, disini pengunujung dapat melihat curug lebih dekat.
Fasilitas yang tersedia di kawasan ini sangat memprihatinkan. Di sana-sini fasilitas umum dibiarkan rusak dan terbengkalai. Tidak ada perbaikan, apalagi diganti dengan yang baru. Misalnya shelter untuk beristirahat, dibiarkan rusak. Demikian pula jalur pejalan kaki, kondisinya sudah compang-camping dan berlumut. Tak hanya itu, jembatan penyeberangan dan pagar pengaman pun dibiarkan apa adanya, rusak dan terlepas sehingga bisa membahayakan keselamatan para pengunjung. Kondisi panggung gembira apalagi. Awalnya panggung ini dibuat untuk meramaikan objek wisata Maribaya dengan berbagai acara kesenian, namun kini tidak lagi. Kondisinya yang tidak terawat membuat orang enggan memanfaatkan panggung ini.
-----------
Baca info-info wisatabdg.com lainnya di GOOGLE NEWS