Kawasan Gedung Sate selama ini menjadi tempat wisata Bandung yang menjadi favorit para pelancong. Kawasan Gedung Sate memang sangat pas buat "oleh-oleh" berfoto di Bandung. Lokasi di depan Gedung Sate biasa jadi spot berfoto para wisatawan. Belum lagi spot lainnya seperti Lapangan Gasibu yang persis ada di seberang gedung tempat dinasnya Gubernur Jawa Barat ini biasa ramai dikunjungi wisatawan.
Dari sini pun, wisatawan bisa menjajal tempat wisata lain yang lokasinya berdekatan. Beberapa ratus meter ke arah timur ada Museum Geologi. Lalu tak jauh di sebelah kiri Gedung Sate ada Taman Lansia dengan sentra kuliner di Jln. Cisangkuy. Dari sini pula, wisatawan bisa ke arah utara menuju Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat atau dikenal dengan Monju yang berdekatan dengan Kampus Universitas Padjadjaran juga jejeran tempat kuliner di Jln. Dipatiukur.
Tak jauh dari sini pun, wisatawan bisa ke arah selatan ke Jln. Riau (Jln. LLRE Martadinata) dan Jln. Banda yang terkenal dengan sentra factory outlet dan tempat-tempat kuliner ngehits di Bandung. Lalu ke arah Barat, bisa langsung ke Jln. Dago (Jln. Ir. H. Juanda).
Museum Gedung Sate: Smart Museum
Wisatawan yang berkunjung ke Gedung Sate Bandung bisa menikmati wisata edukasi yakni dengan hadirnya Museum Gedung Sate. Ini merupakan museum pintar yang bisa diakses oleh masyarakat dan rencananya siap dibuka pada 8 Desember 2017. Museum Gedung Sate terletak di lantai dasar Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung. Pembangunan fisik Gedung Sate sendiri memerlukan waktu pengerjaan sekira 3,5 bulan.
Museum dengan luas 500 meter persegi tersebut menyatukan konsep modern. Sejumlah alat peraga menggunakan teknologi terbaru. seperti ruangan audio visual, augmented reality, virtual reality, dan architarium. Museum ini dirancang dari dua tahun lalu.
Di dalamnya diisi dengan aneka informasi seputar sejarah Gedung Sate yang informasinya sendiri sampai dicari ke Leiden Univesity, Belanda. Museum ini sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat yang ingin mengetahui sejarah Gedung Sate. Di dalamnya ada sejarah awal mula gedung ini dibangun. Museum Gedung Sate menjadi museum tercanggih di Indonesia yang memuat informasi dalam bentuk tulisan, gambar, dan film dalam bentuk digital.
Museum Gedung Sate dibangun dengan kombinasi konsep modern dan tradisional. Meski dipermudah dengan teknologi canggih, esensi sejarah Gedung Sate tetap tersampaikan melalui dekorasi yang ada. Tim sampai butuh waktu satu tahun lebih untuk riset konten untuk museum. Museum ini terbagi menjadi tiga area, yakni: area pembuka, area utama, dan wahana bermain.
Fasilitas, harga tiket masuk, dan nomor kontak reservasi Museum Gedung Sate
Di museum baru ini, pengunjung dapat mencoba kacamata virtual reality yang membuat pengunjung seolah-olah menaiki balon udara mengelilingi area sekitar Gedung Sate. Ada juga ruangan yang membuat pengunjung seolah-olah terlibat pada pengerjaan Gedung Sate, dengan teknologi augmented reality. Ada juga beberapa display yang mengupas desain pilar, kusen, tangga, hingga ke sudut-sudut eksterior dan interior Gedung Sate. Bahkan ada tembok yang sengaja dikelupas untuk mengetahui struktur dan dan material penyusunnya.
Museum Gedung Sate yang diresmikan pada 8 Desember 2017 ini, buka dari Selasa s.d. Minggu dengan waktu operasionalnya mulai pukul 09.30 - 16.00 WIB, libur Senin dan hari libur nasional. Selanjutnya, mulai Januari 2018 pengunjung akan dikenakan tarif Rp5000/orang. Untuk rombongan sebaiknya reservasi dulu melalui Call Center Museum Gedung Sate (022) 4267753.
Seminggu pasca dibukanya Museum Gedung Sate untuk umum, sebanyak 3.600 orang telah mengunjungi museum yang terletak di sayap timur basement Gedung Sate, Bandung ini. Pernah dalam sehari jumlah pengunjung mencapai 1.200 orang.
Pengunjung berlatar belakang beragam, mulai dari anak-anak, remaja, hingga dewasa. Bahkan cenderung banyak keluarga yang membawa anak-anaknya berkunjung ke museum. Anak-anak sangat menyukai ruang audio visual, augmented reality.
-----------
Baca info-info wisatabdg.com lainnya di GOOGLE NEWS