Lokasinya terbilang strategis dengan bisa dijangkau dari berbagai arah. Taman ini pun terletak di kawasan sentra kuliner di pusat kota Bandung. Berdasar sejarahnya, taman ini dulunya tempat istirahat para pegawai Belanda yang berkantor di Gedung Sate.
Memang, Taman Pramuka lokasinya dekat dengan peninggalan sejarah warisan kolonial di kawasan ini. Di arah utara ada Gedung Sate dan arah selatan dekat dengan kompleks tentara yang meninggalkan bangunan-bangunan khas kolonial seperti yang ada di Jln. Patrakomala, Jln. Gandapura, atau dekat Stadion Siliwangi (Kodam III/Siliwangi).
Dulu taman ini bernama Oranje Nassau Plein. Taman ini terletak di Riouwstraat (Jln. Riau/Jln. LLRE Martadinata). Oranje Nassau Plein dibangun dengan bentuk taman sederhana yang miskin pepohonan pada tahun 1920. Taman ini berbentuk setengah lingkaran dengan bangunan mirip gazebo ditempatkan di tengahnya. Bangunan itu semula berdiri di tengah kolam tetapi ketika tiga sisi bangunannya ditutupi jendela kolam itu pun mulai ditimbuni.
Waktu zaman Belanda hingga pasca Proklamasi, taman ini dengan bangunan di dalamnya tersebut pernah menjadi tempat bersantai, kedai minum santai, hingga toko kelontong. Pada awal tahun 1970-an menjadi bangunan kosong dan akhirnya menjadi pusat kegiatan Pramuka di Kota Bandung. Pada 2000 Pemkot Bandung meresmikan gedung Kwarcab Kota Bandung yang posisinya berhadapan dengan bangunan Oranje Plein.
Kini di seberang Taman Pramuka dibangun tugu kitri (Taman Kitri) yang menjadi ciri khasnya. Sampai sekarang, arsitektur bangunan masih dipertahankan keasliannya. Bangunan bercat putih dengan arsitektur gaya Eropa itu dilengkapi dengan taman bunga dan kolam ikan.
Revitalisasi Taman Pramuka Bandung
Pemkot Bandung berencana mempercantik Taman Pramuka Bandung. Renovasi serta penambahan fasilitas di Taman Pramuka ini bertujuan untuk menjadikan Taman Pramuka sebagai youth space dan sarana publik yang bisa dinikmati warga Kota Bandung, khususnya kawula muda.
"Kawasan Taman Pramuka itu sebenarnya potensial untuk dijadikan tempat berkumpul (public space), namun penataan saat ini rasanya terlalu kaku, kurang memiliki daya tarik bagi pengunjung," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna saat menghadiri Rapat Ekspose Pembangunan Youth Space Taman Pramuka di Ruang Rapat Tata Praja Balai Kota Bandung, Kamis (28/3/2019).
Sekda mencontohkan renovasi Alun-alun Bandung oleh Pemerintah Kota (Pemkot) beberapa waktu lalu untuk menjadi acuan renovasi Taman Pramuka. "Kita melihat bagaimana luar biasanya penataan Alun-Alun Bandung. Ini kita jadikan arah untuk revitalisasi Taman Pramuka," pesannya.
Selain renovasi Taman Pramuka, dalam rapat tersebut dibahas pula rencana penambahan fasilitas umum dan rekreasi di Taman Pramuka berupa musala, skate park, dan penataan ruang terbuka agar menjadi lebih baik dan nyaman untuk digunakan sebagai ruang publik.
Sekda memastikan, penambahan-penambahan elemen ini nantinya tidak akan mengubah bentuk asli dari Taman Pramuka.
Selain itu, dibahas pula renovasi Taman Kitri yang berada di seberang Taman Pramuka. Taman Kitri bakal lebih tertata dan memiliki estetika ruang publik yang lebih baik dan nyaman untuk masyarakat.
"Kalau melihat ruang yang ada, Taman Kitri sebetulnya sangat representatif untuk dijadikan tempat berkumpul, khususnya bagi kawula muda di Bandung. Di sekelilingnya banyak tempat-tempat yang digandrungi anak muda. Kalau penataan dua taman ini dibenahi, maka tempat ini akan menjadi youth space yang digandrungi masyarakat Kota Bandung," ujarnya.
Tamannya kaum muda
Pada kesempatan yang berbeda, Ketua Harian Kwarcab Pramuka Kota Bandung, Deni Nurdyana Hadimin memastikan youth space bakal sangat mendukung kegiatan Pramuka. Sekali pun banyak fasilitas umum layaknya taman kebanyakan di Kota Bandung, namun Deni menegaskan, Taman Pramuka tetap tidak akan menghilangkan fungsinya sebagai tempat berbagai kegiatan kepramukaan.
"Pokoknya kepemudaan, taman area bermain, bermain skate board, ada musala besar dan ada buat pengajian. Tapi tetap area untuk kegiatan kepramukaan bisa tetap dilaksanakan juga di situ," terangnya saat beraudiensi dengan Wali Kota Bandung, Oded M. Danial di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum, Kamis (28/3/2019).
Deni juga mengaku berkonsultasi dengan wali kota terkait pembangunan youth space. "Konsultasi kepada wali kota karena selaku Ketua Mabicab (Majelis Pembimbing Cabang)," katanya.
Deni menuturkan, belakangan ini santer terdengar bahwa Taman Pramuka diisukan bakal menjadi tempat komersil berupa pusat perbelanjaan ataupun hunian. Dia menegaskan hal tersebut tidak benar, karena Taman Pramuka bakal ditata ulang dengan tetap mempertahankan fungsinya sebagai ruang publik.
"Intinya soal pembangunan karena banyak isu tidak bagus. Jadi masyarakat tidak bertanya-tanya karena ada isu dibikin mal atau hotel, kita klarifikasi. Sudah mulai dua hari ini, di sana terpakai seng semua," katanya.
-----------
Baca info-info wisatabdg.com lainnya di GOOGLE NEWS