Tips Mengadakan Bazar di Lingkungan Warga Saat Bulan Ramadan




Bazar Ramadan Bandung 2019

Bulan Ramadan bagi para pelaku usaha merupakan salah satu momen untuk lebih meningkatkan pemasaran. Para pelaku usaha khususnya pedagang busana dan makanan bisa menjual dagangannya dengan cara konvensional, dagang online, ikut pameran, atau ikut bazar di lingkungannya.

Untuk yang terakhir, walau usaha berbasis kemasyarakatan ini skalanya lebih kecil (RT, RW, kompleks perumahan, desa, atau tingkat kecamatan) namun jadi peluang tersendiri. Potensi usaha masyarakat seperti produk makan, busana kerajinan, dan lainnya bisa dikenalkan dalam kegiatan bazar skala lingkungan masyarakat di bulan Ramadan.

Masyarakat bisa berinisiatif membentuk jaringan sendiri dengan memberdayakan segala potensi usaha yang ada. Dimana nantinya bisa diselenggarakan sebuah kegiatan pameran bersama yang bertujuan mempromosikan produk di momen bulan Ramadan. Ambil contoh, jika di sebuah lingkungan RW yang mempunyai usaha makanan, kerajinan, atau jasa, bisa mengadakan pameran dalam bentuk pasar rakyat dengan kepanitiaan sendiri berbasis pemberdayaan masyarakat.

Beberapa hal yang bisa dilakukan pertama kali adalah dengan:

1. Pendataan pelaku usaha/peserta bazar
Membuat pendataan potensi apa saja yang bisa diikutsertakan dalam kegiatan pameran produk rakyat tersebut. Sebagai langkah awal, buatlah komunitas atau jaringan komunikasi dalam wujud paguyuban dengan melibatkan ragam elemen. Ini bisa dilakukan dalam konsep rapat RT/RW, dimana setiap penduduk yang mempunyai potensi dapat dilibatkan dalam kegiatan pameran usaha ini.

Untuk menjaring susunan panitia, bisa dilakukan dengan rapat di tingkat RT/RW misalnya. Sementara untuk pengisi stand, lakukan survei dan pendataan usaha-usaha apa saja yang telah ada di lingkungan masyarakat.

2. Persiapkan SDM sesuai keahlian dan kemampuan
Kenali sumber daya manusia yang mempunyai keahlian di bidang masing-masing. Ini untuk pembentukan kepanitiaan dan juga sukarelawan. Misalnya, bisa dipilih orang yang memang cocok jadi pemimpin; yang ahli komputer disuruh membuat proposal; tukang bangunan untuk membuat stand;  anggota Karang Taruna untuk bagian promosi; ibu-ibu untuk bagian bendahara; hingga anak-anak muda yang senang memotret dijadikan divisi dokumentasi.

3. Penentuan waktu dan tempat
Tentukan waktu yang tepat untuk mengadakan bazar atau pameran. Dan saat Ramadan, momen yang cocok biasanya menjelang Lebaran. Tempatnya bisa di lapangan, GOR, jalan kompleks perumahan, atau area terbuka lainnya yang bisa menampung banyak pengunjung.

4. Penyiapan infrastruktur yang dibutuhkan
Persiapkan peralatan dan infrastruktur lain. Misalnya, untuk stand dan panggung tidak perlu menyewa. Yang menjadi peserta stand bisa ditarik iuran. Bisa juga sebagai modal awal dengan menggunakan kas RT.

Jika tidak mau tanggung, gunakan saja proposal kerja sama dengan pihak lain (perusahaan atau lembaga pemerintahan), misalnya dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Jalin kerja sama dengan desa, kecamatan, atau dengan institusi perusahaan lainnya. Ini akan menyemangati warga untuk antusias menjadi peserta atau datang belanja ke pameran.

5. Jalin kerja sama dengan pihak lain
Untuk lebih menyebarkan promosi kegiatan yang dilaksanakan. Misalnya, dengan organisasi masyarakat (Ormas), DKM Masjid, Karang Taruna, perusahaan, dan pihak lainnya. Bisa saja dalam kegiatan tersebut diadakan kegiatan bakti sosial sesuai momen Ramadan, misalnya sumbangan ke anak yatim piatu atau buka puasa bersama seluruh warga.

6. Sponsorship
Bila memungkinkan, bisa mengajukan proposal kerja sama dengan perusahan. Timbal baliknya, pihak perusahaan diberi ruang promosi berupa spanduk, stand, dan promosi khusus di panggung acara. Juga tak sedikit sekarang sudah banyak perusahaan yang bergerak dalam memberdayakan corporate social responsibility (CSR) dalam bidang pemberdayaan usaha masyarakat.

7. Agendakan rutin
Jika kegiatan bazar/pasar rakyat ini bisa menjadi agenda rutin di bulan puasa, bisa memberi nilai plus bagi perkembangan ekonomi masyarakat setempat. Dalam kegiatan seperti ini selain sebagai ajang silaturahmi juga menjadi bursa dagang, juga untuk menawarkan kerja sama usaha yang dimiliki setiap warga. Misalnya, warga yang bergerak dalam usaha barang kerajinan bisa mendapatkan akses untuk mempromosikan usaha.

8. Hal lainnya
Untuk pendukung hal lainnya bisa dengan membuat formula pendukung kegiatan, seperti:
a. Untuk meramaikan acara diadakan lomba-lomba seputar Ramadan, misalnya lomba nasyid, karaoke lagu-lagu religi, menggambar, MTQ, dll.
b. Mempromosikan kegiatan bazar secara offline maupun online. Untuk online bisa menggunakan medsos masing-masing warga atau kerja sama dengan akun medsos yang sudah punya nama/
c. Sistem keamanan dan ketertiban juga harus diperhatikan, misalnya dengan membuat tata tertib buat peserta bazar juga penyediaan tim keamanan.

------
Info lainnya seputar bulan Ramadan di Bandung LIHAT DI SINI

-----------

Baca info-info wisatabdg.com lainnya di GOOGLE NEWS