Pengobatan Tradisional Patah Tulang? Ke Citapen Saja





Jika Anda sedang mencari pengobatan tradisional spesialis patah tulang, tinggal ke Citapen saja. Di sini, merupakan "gudangnya" para ahli pengobatan tulang. Hampir setiap rumah dipasang plang menerima pengobatan patah tulang. Tempat ini memang salah satu alternatif bagi mereka yang ingin mengobati tulangnya karena kecelakaan lalu lintas, jatuh, atau sebab lainnya.

Bahkan tidak sedikit yang karena takut dioperasi, memilih alternatif di sini. Namun, hal utama siapkan saja perjalanan karena jaraknya lumayan jauh dari Kota Bandung (arah selatan). Daerah  tempat pengobatan tulang secara tradisional ini tepatnya berada di Desa Citapen Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat.

Di sini, ada puluhan ahli patah tulang dan urut otot sudah punya jaminan mutu  Jarak untuk mencapai daerah ini sekitar 25 km dari Soreang (Ibu Kota Kabupaten Bandung). Sedangkan dari Kota Bandung sekitara 35 km. Ciri letak daerah daerah ini berdekatan dengan 'hulu' Bendungan Saguling. Untuk mencapai daerah ini, Anda bisa menggunakan angkutan umum dari Padalarang atau Kota Cimahi.

Dari daerah sini lebih dekat, hanya sekitar setengah jam perjalanan. Untuk memfasilitasi pasien gawat darurat, di Citapen  ini para ahli tulang siap siaga 24 jam. Maka jangan heran jika daerah ini tetap "hidup" siang dan malam. Dan rupanya Citapen telah menjadi lahan "bisnis" sendiri bagi mereka yang ahli tulang. Hal ini terbukti dengan adanya plang-plang ahli tulang di setiap rumah yang dilalui sepanjang Jalan Citapen.

Adapun referensi nama-nama yang ada di sinia adalah seperti Abah Abun, Embah Suparjo, H Achmad Saefudin, Haji Obay, dll. Lantas dari mana "ilmu" pengobatan tulang tersebut mereka dapatkan? Rupanya kemampuan para ahli patah tulang itu diperoleh secara turun temurun dari orang tua mereka yang sejak jaman penjajahan Belanda dulu. Tidak sedikit juga yang berlatar belakang ilmu silat. Untuk menunjang pengobatan, para ahli pengobatan tulang tersebut sekarang bersinergi dengan medis yaitu dengan melengkapi peralatan praktiknya dengan obat antibiotik serta bantuan rontgen. Makanya, jika membawa pasien ke sini lebih baik bawa hasil rontgen-an supaya matching dengan tindak pengobatan yang dilakukan.

Untuk pengobatan sendiri, di sini ada pilihan dengan disediakan kamar khusus (rawat inap) juga rawat jalan (jika pasiennya sudah bisa diobati di rumah). Untuk rawat jalan biasanya sang tabib datang ke rumah secara berkala dan ada juga yang sengaja dijemput oleh keluarga pasien. Masalah peralatan di Citapen, di sini juga banyak rumah yang bersalin rupa jadi "toko obat/peralatan", seperti pembebat atau kapas bisa dibeli di sini.

Masalah penanganan juga rata-rata juga ditunjang dengan metafisik (indera ke enam). Hanya, pasien harus siap-siap untuk "adaptasi" dengan sistem pengobatan tulang di sini. Jangan kaget bila dengar jeritan atau gemeretak tulang pasien yang sedang diobati. Begitu juga pengunjung yang mengantar harus rela sport jantung karena melihat kondisi pasien lain yang sedang antre. Kita bisa menyaksikan "pemandangan" rupa-rupa kondisi patah tulang, dari yang biasa hingga yang parah. 

Adapun untuk sistem pembayaran, di sini para ahli tulang tidak mematok tarif khusus. Harga bisa disesuaikan dengan kemampuan keluarga si pasien. Di sini ada aturan tidak tertulis bahwa para ahli tulang di Citapen  mengemban tugas kemanusiaan bagi masyarakat yang membutuhkan. Ya... untuk keluarga pasien sama-sama ngertilah dalam urusan keridhoan pembayaran yang "pantas" untuk sang ahli tulang. Begitu juga jika mereka sengaja diundang ke rumah, mungkin "keikhlasan" tersebut bisa disesuaikan. Kalau bisa, pengobatan di sini harus full sampai tuntas. Jangan sampai setengah-setengah atau pindah ke ahli tulang lain.

Selain di Citapen di Bandung dikenal juga daerah lainnya yang terkenal dengan ahli tulangnya misal, di Cigondewah (dulu dikenal Haji Ama), Dago, Desa Cikoneng (Ciparay), serta Desa Cikuya (Cicalengka). Semoga informasi ini berguna bagi Anda.

Peta daerah Citapen: Lihat di sini

-----------

Baca info-info wisatabdg.com lainnya di GOOGLE NEWS