Di Balik Kecanggihan Command Center: Agar Bandung Lebih Baik




Sumber: Twitter Diskominfo Bdg

Kehadiran command center yang diresmikan pada awal 2015 ini disambut baik oleh semua pihak. Inilah sarang virtual yang akan mengawasi beberapa kawasan di Kota Bandung. Pada tahap pertama penerapan command center, Pemerintah Kota Bandung akan berfokus pada masalah lalu lintas dan kedaruratan. Nantinya sang Wali Kota akan mewajibkan satuan kerja pemerintah daerah mengumpulkan data di Command Center.

Inilah beberapa hal di balik kecanggihan Command Center yang markasnya di Gedung Balaikota:

1. Bukan untuk Memata-Matai Masyarakat Bandung
Fungsi utama pusat komando itu adalah mengawasi kerja pegawai negeri sipil dalam melayani publik, memasok data lengkap dari dinas serta badan, serta memantau kondisi kota lewat kamera pengawas. Kamera pengawas yang akan dipasang berjumlah 1.000.

2.  Pengawasan  K3
Dari kamera pengawas, misalnya, bisa dideteksi kehadiran pedagang kaki lima di wilayah terlarang. Sistem akan memberi tanda peringatan kepada Satuan Polisi Pamong Praja. Kamera seharga tiga jutaan lebih per unit itu dipasang permanen menuju satu arah. Jangkauan kamera tersebut bisa diperlebar (zoom) hingga sebelas kali.. Begitu pula untuk urusan pengawasan genk motor, vandalisme, atau gangguan K3 lainnya.

3. Untuk Meningkatkan Pelayanan Publik
Data yang dikumpulkan Command Center dari tiap kelurahan, kecamatan, badan, dan dinas, selain dikirim ke bank data agar bisa diakses dengan cepat oleh pimpinan . Ini berguna untuk meningkatkan pelayanan publik. Misalnya dalam pembuatan kartu tanda penduduk atau perizinan. Laporan harian aktivitas itu bisa dipantau di Command Center. 

4.  Menganalisis Objek
Kamera CCTV juga bisa digunakan untuk menganalisis objek yang direkam kamera pengawas. Misalnya gerobak pedagang kaki lima, mobil, sepeda motor, bahkan wajah orang.

5. Bisa Diakses Publik
Pemkot Bandung menargetkan pada 2015 merampungkan 150 aplikasi yang sebagian dari jumlah tersebut bisa dipergunakan publik. Setengahnya aplikasi untuk manajemen internal Pemkot. Setengah lagi bisa diakses oleh publik dari smartphone.

6. Partisipasi Masyarakat
Masyarakat yang memerlukan data atau layanan Command Center bisa berpartisipasi membagi informasi, tidak perlu  mendatangi markas. Masyarakat Bandung bisa lapor melalui situs 'LAPOR!'. Bisa juga melaporkan via Twitter, menelepon, dan sebagainya. 

7. Koordinasi Antarlembaga
Misalnya masyarakat melaporkan terjadinya kebakaran Di Command Center ini. Tim personel Command Center segera mencari peta lokasi kebakaran. Operator Command Center lainnya mengontak Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bandung. Selanjutnya, peta digital lokasi titik kebakaran disertai data ringkas itu selanjutnya dikirim operator via email kepada pimpinan Dinas Pemadam, Kebakaran, PMI, dan polisi. Dengan demikian, rantai penanggulangan lebih menghemat waktu dan bencana bisa segera ditangani. Nantinya dengan penggunaan kamera canggih di helm petugas pemadam, akan menyajikan live streaming saat petugas memadamkan kobaran api di lokasi. *(A-001)

-----------

Baca info-info wisatabdg.com lainnya di GOOGLE NEWS