Pada pelajaran mengenal bahasa Sunda sebelumnya, kita telah belajar mengenal sisipan -um-. Kali ini kita akan mengenal sisipan -in-.
Apa saja fungsi dan makna imbuhan tengah (infiks) -in- itu? Berikut ini penjelasannya.
1. Membentuk kata kerja (pasif) yang artinya 'sudah dikenai oleh...'
Contoh:
Sagala rupa ogé kudu aya perjanjian tinulis. (Kata dasar tulis)
(Segalanya juga harus ada perjanjian tertulis)
2. Membentuk kata kerja (aktif) yang artinya 'ada dalam keadaan..'
Contoh:
Mudah-mudahan hidep sing pinanggih jeung kabagjaan. (Kata dasar panggih)
(Mudah-mudahan kamu bertemu dengan kebahagiaan.)
3. Membentuk kata kerja sifat yang artinya 'mempunyai sifat..'
Contoh:
Prabu Yudistira téh kawéntar raja sinatria. (Kata dasar satria)
(Prabu Yudistria terkenal raja [yang mempunyai sifat] ksatria)
4. Membentuk kata sebagai pemanis bahasa
Contoh:
Upami aya waktos, tinangtos abdi ogé badé dongkap. (Kata dasar tangtos)
(Kalau ada waktu, tentunya saya juga akan datang.)
Apa saja fungsi dan makna imbuhan tengah (infiks) -in- itu? Berikut ini penjelasannya.
1. Membentuk kata kerja (pasif) yang artinya 'sudah dikenai oleh...'
Contoh:
Sagala rupa ogé kudu aya perjanjian tinulis. (Kata dasar tulis)
(Segalanya juga harus ada perjanjian tertulis)
2. Membentuk kata kerja (aktif) yang artinya 'ada dalam keadaan..'
Contoh:
Mudah-mudahan hidep sing pinanggih jeung kabagjaan. (Kata dasar panggih)
(Mudah-mudahan kamu bertemu dengan kebahagiaan.)
3. Membentuk kata kerja sifat yang artinya 'mempunyai sifat..'
Contoh:
Prabu Yudistira téh kawéntar raja sinatria. (Kata dasar satria)
(Prabu Yudistria terkenal raja [yang mempunyai sifat] ksatria)
4. Membentuk kata sebagai pemanis bahasa
Contoh:
Upami aya waktos, tinangtos abdi ogé badé dongkap. (Kata dasar tangtos)
(Kalau ada waktu, tentunya saya juga akan datang.)
-----------
Baca info-info wisatabdg.com lainnya di GOOGLE NEWS