Alhamdulillah Ya Allah. setelah 17 tahun Kota Bandung akhirnya meraih Piala Adipura lagi. Warga Bandung mari kita jaga kebersihan kota ini bersama-sama. Mangprang!
Itulah caption dari postingan foto di akun Instagram Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil (19/11/2015). Dalam foto tersebut ada pula lampiran surat undangan dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, Bahan Berbahaya dan Beracun, Kementerian Lingkungan Hidup, kepada Kang Emil untuk menghadiri penyerahan Piala Adipura. Penyerahan Piala Adipura sendiri akan dilangsungkan di Hotel Bidakara, Jakarta pada Senin, 23 November 2015.
Adipura, adalah sebuah penghargaan bagi kota di Indonesia yang berhasil dalam kebersihan serta pengelolaan lingkungan perkotaan. Pogram Adipura pertama kali dilaksanakan pada era Presiden Soeharto yakni pada tahun 1986. Program pemberian piala pada kota-kota terbersih tersebut sempat terhenti pada 1998. Lalu, pada 2002 program penghargaan ini kembali digelar.
Pemberian penghargaan Adipura terbagi menjadi beberapa kategori, yaitu Kota Metropolitan (kota dengan penduduk lebih dari 1 juta jiwa), Kota Besar (500.001 – 1.000.000 jiwa), Kota Sedang (100.001 – 500.000 jiwa) dan Kota Kecil (<100.000 jiwa). Selain terbagi dalam kategori kota, penghargaan Adipura juga terbagi menjadi dua tingkatan, yaitu Adipura Kencana dan Adipura.
Pemberian penghargaan Adipura terbagi menjadi beberapa kategori, yaitu Kota Metropolitan (kota dengan penduduk lebih dari 1 juta jiwa), Kota Besar (500.001 – 1.000.000 jiwa), Kota Sedang (100.001 – 500.000 jiwa) dan Kota Kecil (<100.000 jiwa). Selain terbagi dalam kategori kota, penghargaan Adipura juga terbagi menjadi dua tingkatan, yaitu Adipura Kencana dan Adipura.
1. Penghargaan Adipura Kencana diberikan untuk kota-kota yang berhasil melampaui batas pencapaian pengendalian pencemaran air maupun urara, pengelolaan tanah, perubahan iklim, sosial, ekonomi serta keanekaragaman hayati
2. Adipura diberikan kepada kota-kota di Indonesia yang dinilai berhasil mengelola kebersihan dan lingkungan hidup.
Bandung Beberesih
Setela peringatan ke-60 Konferensi Asia Afrika, 24 April 2015 Kota Bandung terus berbenah dalam membersihkan kota. Maklum saja, beberapa tahun ke belakang kota ini bahkan pernah dicap "Bandung Lautan Sampah". Waktu itu, sampah-sampah bertumpuk di pinggir jalan raya dan menimbulkan bau yang tidak sedap. Bukti keseriusan Pemkot Bandung dalam urusan kebersihan ini salah satunya dengan mengubah sistem kerja petugas kebersihan. Jika sebelumnya para petugas kebersihan baru mulai bekerja pada pukul 07.30 WIB, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil meminta para petugas kebersihan bekerja lebih pagi.
Urusan lainnya yang dibenahi adalah tempat pembuangan sampah. Untuk hal ini, pada Juli 2015 Pemerintah Kota Bandung bersama Pemerintah Kota Cimahi dan Pemerintah Kabupaten Bandung Barat berkoordinasi penataan TPA Sarimukti. TPA Sarimukti memang menjadi satu catatan, dimana Waktu itu, Kota Bandung skornya berada di ambang batas dapat Adipura. Kota Bandung berpotensi mendapatkan Adipura dengan catatan TPA Sarimukti bisa memenuhi standar Kementerian Lingkungan Hidup. Di TPA ini ada pos penjagaan serta volume sampah yang masuk ke TPA Sarimukti juga dicatat.
Kegiatan lain yang biasa dilaksanakan di Kota Bandung adalah dengan program Nyaah Ka Bandung (Cinta Bandung). Salah satu programnya adalah dengan melakukan kegiatan beberesih di trotoar kawasan Jalan Braga, Jln. Cikapundung, Jln. Asia Afrika. Bahkan untuk lebih menjaga kebersihan di jalanan, kendaraan roda empat pun yang masuk ke Kota Bandung diwajibkan dilengkapi tempat sampah.
Adapun yang tak kalah penting adalah dengan hadirnya program Gerakan Pungut Sampah (GPS). Gerakan Pungut Sampah merupakan gerakan yang dilaksanakan oleh seluruh warga Bandung agar menjadikan kota Bandung sebagai kota juara kebersihan. Kegiatan ini biasa dilaksanakan di setiap wilayah di Kota Bandung, dari RT, RW, kecamatan, ruang publik, hingga sekolah-sekolah.
-----------
Baca info-info wisatabdg.com lainnya di GOOGLE NEWS