Inilah Beberapa Gerakan Program Ridwan Kamil untuk Bandung




Setelah Pilwalkot Bandung digelar, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandung menetapkan Ridwan Kamil sebagai Wali Kota Bandung terpilih 2013-2018. Penetapan itu setelah Ridwan meraih 45,24 persen suara, sehingga menang satu putaran karena memenuhi syarat lebih dari 30%. Pada16 September 2013, pria kelahiran Bandung, 4 Oktober 1971, ini secara resmi mengemban mandat sebagai Wali Kota Bandung. Tentunya, bagi warga Bandung kehadiran Wali Kota yang berprofesi arsitek ternama ini menyimpan harapan tersendiri. Sudah menjadi realita umum bahwa ada beberapa permasalahan di Kota Bandung yang patut segera dibenahi. Lantas bagaimanakah Ridwan Kamil selaku Wali Kota baru menggerakan program untuk kemajuan Kota Kembang ini?

1. Kampanye Jumat Bersepeda

Ini merupakan program yang lebih menitikberatkan pada konsep lingkungan Bandung yang lebih membumi. Kampanye Jumat bersepeda ini dicontohkan langsung oleh Ridwan Kamil dengan mengawali kerjanya saat akan memimpin rapat bersama para kepala Satuan Kerja Perangkat Dinas (SKPD) di ruang tengah Balai Kota. Ridwan tiba pukul 09.00 dengan memakai sepeda dan langsung memimpin rapat. Menurut Kang Emil, bersepeda selain membuat badan sehat dan pikiran jernih, juga menjadi salah satu solusi mengatasi kemacetan. Ia mencontohkan langsung dengan memulai menggunakan sepeda ke tempat kerja. Hal ini dengan harapan dapat diikuti staf dan semua warga Bandung. Untuk mendukung program ini, anggota Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) Kota Bandung akan menerima kendaraan operasional baru, berupa sepeda Synergetic Hybrid Bicycle atau populer disebut sepeda listrik. Pihak Pemkot sudah membeli 13 sepeda untuk digunakan oleh Wali Kota, Wakil Wali Kota, Sekda, dan Muspida di Kota Bandung.

2. Program Alat Pengolah Sampah

Pada kampanye calon Wali Kota, sosok yang biasa dipanggil Kang Emil ini menawarkan program untuk membagi 1.500 alat mengolah sampah bila terpilih jadi wali kota. Sebagai bukti keseriusannya dalam program ini, ia menyerahkan satu bantuan alat pengolah sampah di Kelurahan Cipamokalan Kecamatan Rancasari. Alat pencacah sampah ini bagian dari solusi Bandung Lautan Sampah. Mesin yang diprogramkan sebanyak 1.500 itu nantinya disebar ke tiap-tiap RW atau kelurahan. Nantinya hanya 30 persen yang dibawa ke tempat pembuangan akhir. Hasil dari pencacahan itu bisa dibuat biogas dan kompos. Biogas langsung disalurkan ke rumah-rumah penduduk, sehingga tak perlu lagi membeli gas. Adapun untuk kompos nanti bisa dijual dan hasilnya bisa jadi kas RW atau kelurahan.

Sementara, untuk mendukung penanganan masalah sampah ini, Pada anggaran 203, Pemkot Bandung akan melakukan pengadaan sepeda motor pengangkut sampah untuk 151 kelurahan se-Kota Bandung. Setiap RW sebaiknya memiliki sepeda motor pengangkut sampah. Karena keterbatasan anggaran dan untuk percontohan, tahun ini hanya disediakan untuk setiap kelurahan.

3. Program Smart City

Program lain dari Kang Emil untuk membenahi Kota Bandung yaiti penerapana konsep Smart City untuk lima tahun ke depan. Ini dilatarbelakangi dengan potensi bahwa Bandung memiliki banyak ilmuwan yang dapat mewujudkan Smart City. Dengan jargon "Bandung Juara", ia  mengharapkan adanya aplikasi-aplikasi hasil ramuan para ilmuwan yang bisa digunakan untuk mengambil keputusan tepat dalam menjalankan berbagai program di Kota Bandung. Konsep Smart City dalam program kerja yang akan dilakukan oleh Emil selama lima tahun mendatang adalah sistem lapor. Program tersebut akan memudahkan warga untuk melapor tentang permasalahan Bandung melalui online. Misalnya masyarakat menyampaikan keluhan disertai foto atau video melalui jejaring sosial. Nanti kemudian tiap dinas wajib merespons dalam waktu yang cepat, sehingga bisa langsung mengecek.

4. Penggunaan Akun Jejaring Sosial untuk Menampung Aspirasi Warga Bandung

Kang Emil meminta para kepala SKPD memiliki akun Twitter baik lembaga maupun pribadi. Para kepala dinas juga harus lebih banyak berkomunikasi dan rajin ngetwit dengan Wali Kota melalui media sosial agar tidak terlalu banyak rapat. Tweet atau twit adalah istilah untuk perbaharuan status di Twitter.  Kang Emil sendiri mempunyai akun Twitter yang nama akun: https://twitter.com/ridwankamil. Ia biasa bertegur sapa dengan para pengikutnya (followers) yang menyampaikan langsung aspirasi kepadanya.

5. Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)

Dalam hal ini, pihak Pemkot bekerja sama dengan militer dalam menangani penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS).  Program ini merupakan bagian yang akan dipadukan dengan gerakan disiplin ini. Dimana dalam pelaksanannya, program ini  dikoordinasikan dengan militer untuk menunjang fasilitas menampung sementara PMKS sambil proses edukasi dan juga ekonomi. Jika diperlukan, PMKS berupa gelandang, pengemis, anak jalanan, dan lain-lain akan dipulangkan. Dengan catatan, kalau bisa dikembalikan ke wilayahnya, pihak Pemkota Bandung akan berkoordinasi dengan wilayah terkait. Terkait dengan penanganan PMKS, Dinsos Kota Bandung masih mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12/2006. Bantuan sudah dialokasikan untuk 16 organisasi anak jalanan. Penanganan gelandangan dan pengemis ala Ridwan adalah menyewa mereka menjadi tim kebersihan kota.

6. Program Kartu Sehat Bandung Juara (KSBJ)

Program Kartu Sehat Bandung Juara (KSBJ) ini rencananya akan diluncurkan pada akhir tahun 2013. Hal ini merupakan pemenuhan atas janji kampanye pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung Ridwan Kamil-Oded M Danial. Jadi kalau berobat ke puskesmas atau rumah sakit yang ditunjuk oleh pemerintah, tinggal langsung menunjukan kartu sehatnya tidak usah lagi bawa Surat Keterangan Tidan Mampu (SKTM). Kartu itu akan diberikan kepada warga miskin yang memiliki SKTM. Nantinya biaya pengobatan warga pemilik KSBJ secara keseluruhan akan ditanggung oleh pemerintah. Dari data yang ada, terdapat sekitar 700 ribu warga yang tergolong miskin. Namun dari jumlah itu yang baru bisa terlayani untuk pengobatan gratis masih setengahnya. Selain masalah KSBJ, di bidang kesehatan pihaknya pun siap merealisasikan janjinya untuk membuat program Puskesmas 24 jam dan layanan ambulans gratis.

7. Program Perbaikan Jalan Rusak dan Mengatasi Kemacetan

Untuk mengurangi jalan rusak yang menjamur di jalan-jalan di Kota Bandung, Pemkot siapkan unit reaksi cepat tambal jalan. Pihak pemerintah Kota Bandung menghadirkan Unit Reaksi Cepat (URC) tambal jalan. Nantinya mereka akan bekerja di lokasi-lokasi yang ada jalan bolongnya. Tapi bukan yang rusak keseluruhan, hanya yang kecil saja. Kalau rusak keseluruhan itu perlu pihak ketiga. Masyarakat Bandung bisa memberikan informasi mengenai jalan rusak ke Dinas Bina Marga dan Perairan (DBMP) Kota Bandung atau ke kelurahan terdekat atau bisa juga langsung lapor dengan mention ke akun twitter @dbmpkotabdg. Kang Emil berharap bisa memuluskan jalanan Bandung hingga 100 persen dalam jangka waktu satu tahun di masa pemerintahannya. 

Adapun untuk mengatasi kemacetan lalu lintas yang semakin menjadi problem tersendiri di Kota Bandung, salah satunya dilakukan dengan pengadaan bus sekolah gratis bagi pelajar. Program lain dalam mengatasi kemacetan di Kota Bandung adalah dengan pembenahan angkutan umum. Ridwan punya cara unik untuk mendorong warganya agar lebih memanfaatkan kendaraan umum dibanding kendaraan pribadi dengan mengkampanyeukan Angkot Day, yaitu ‘Satu Hari, Satu Trayek’ dengan angkot gratis, tertib, aman,nyaman dan tidak ngetem. Angkot Day digelar pada 21 September 2013 sejak pukul 05.00 WIB pagi sampai pukul 19.00 WIB dengan trayek khusus Kalapa – Dago. Dan Ridwan sendiri turun menjadi sopir angkot dadakan dan Ketua DPRD Kota Bandung, Erwan Setiawan, sebagai kernetnya.

8. Program Jaga Lembur

Ridwan Kamil sudah memiliki gagasan untuk mengubah tata ruang kota, termasuk di dalamnya alih fungsi eks-lokalisasi Saritem. Secara tata ruang, gagasan yang paling baik adalah Saritem membuat fungsi baru. Nati kami cari (solusi), apakah menjadi lapangan atau yang lainnya. Nantinya, Saritem bisa dialihfungsikan menjadi ruang terbuka hijau (RTH) atau lapangan bola.  Sementara itu, untuk mencegah agar para PSK kembali ke Saritem, RK juga telah menyiapkan konsep ‘Jaga Lembur’ (menjaga kampung halaman). Program jaga lembur itu nantinya tidak struktural, dalam artian tidak seterusnya nanti yang berjaga Satpol PP. Tapi masyarakat juga ikut terlibat, salah satunya mengaktifkan kembali ronda malam. Sementara ini, ada 70 rumah yang berdiri di lahan seluas 8.780 meter persegi itu, baru 21 unit yang dibeli oleh Pemkot Bandung. Sambil berjalan, lahan yang sudah ada akan ditanami pohon atau dipagar.

Itulah beberapa program yang menjadi misi dari Wali Kota Bandung periode 2013 - 2018. Dan masih ada lagi program-program lainnya yang belum dipaparkan di sini (ke depan akan di-update lagi). Tentunya, ini hanya bentuk paradigma baru akan pembenahan Kota Bandung sendiri. Gambaran beberapa program tersebut tiada lain sebagai penilaian tersendiri bagi Anda, khususnya warga Bandung. Apakah implementasi di lapangan sesuai dengan apa yang diharapkan? Mari kita kawal bersama. Bagaimanapun ini menyangkut Bandung keur urang balarea. Sosok pemimpin hanyalah menjadi jembatan untuk pembenahan Bandung ke arah yang lebih baik.

Semoga Bandung ke depan menjadi kota yang benar-benar ideal dengan konsep tata kota yang merenah, baik dalam urusan transportasi, kebersihan kota, PKL, hingga lingkungan. Hayu urang riksa jeung bebenah babarengan! Jika ada hal yang kurang berkenan mengenai tata urus Kota Bandung, silakan kontak langsung sang pemimpin Kota Bandung di akun Twitter-nya. Tulisan ini hanya membagikan informasi saja untuk kemaslahatan bersama dengan dibarengi sikap netral dari segala macam unsur kepentingan dari pihak manapun.


-----------

Baca info-info wisatabdg.com lainnya di GOOGLE NEWS