Profil M. Romyan Fauzan Pemeran Uyan di Sinetron Preman Pensiun





"Gak nyangka orangnya dekil, duitnya banyak!" kata Ubed pada Saep setelah sukses melakukan operasi nyopetnya di angkot. Ubed yang masih tahap training nyopet, dibimbing supervisor Saep langsung mengambil uang ratusan ribu yang ada di dompet milik Uyan.

Adegan pada episode 3 sinetron "Preman Pensiun" tersebutlah sebagai awal munculnya sosok Uyan. Uyan tadinya hendak membeli buku di Pasar Buku Palasari. Terpaksa Uyan harus merelakan uangnya diembat kedua copet tersebut dan ia pulang nikreuh jalan kaki. Padahal, uang tersebut untuk membeli buku-buku sebagai penambah koleksi di perpustakaan yang dikelolanya.

Dalam episode tersebut pula, sosok Uyan yang sedang galau di pinggir jalan bertemu dengan Kinanti, teman kuliahnya. Kisah inilah yang kemudian menampilkan sosok Uyan sebagai pemuda yang hadir di kehidupan Kinanti. Kehadirannya sekaligus membuat Adit (pacar Kinanti) merasa tersaingi saat Adit PDKT pada Kinanti. Tokoh Uyan digambarkan pemuda yang aktif di komunitas, senang nulis, senang membaca, dan aktif dalam kegiatan pemberdayaan dalam upaya mencerdaskan masyarakat.

Profil Pemeran Uyan
"Saat itu saya sedang hunting foto di Taman Lansia. Di sana saya ketemu Kang Aris kemudian saya diberi buku oleh Kang Aris. Namun Kang Aris memberi syarat ia akan memberi buku, namun saya diminta main untuk berperan di sinetron garapannya. Saya kenal Kang Aris sebagai sosok seniman yang biasa baur dengan komunitas-komunitas kreatif di Bandung." tutur M. Romyan Fauzan tentang awal dia gabung di "Preman Pensiun".

Pemuda yang lahir di Bandung 6 September ini, dalam "Preman Pensiun" digambarkan sebagai pemuda yang tiis dan datar, namun ucapannya kadang berisi mengandung petikan-petikan hikmah hidup. Ya, penggambaran itulah yang memang tidak jauh dengan sosok Uyan Romyan sendiri. Pemuda berzodiak Virgo ini mengaku kerjaan sehari-harinya kukuluyuran (nomaden), suka menulis, biasa bergabung dengan komunitas (seniman dan sastrawan),  juga biasa menjalin silaturahmi dengan berbagai kalangan.

Tentang pendidikan, Uyan pernah menempuh pendidikan di SDN Cikembang kemudian melanjutkan ke Madrasah Tsanawiyah, dan SMA ditempuhnya di SMAN 11 Bandung. Pada 2002 ia lalu masuk Program Studi Bahasa Indonesia, Fakultas Sastra (sekarang Fakultas Ilmu Budaya) Unpad, Jatinangor. Saat kuliah dulu, ia aktif di kegiatan mahasiswa bidang film di Gelanggang (Himpunan Mahasiswa Sastra Indonesia Unpad) yang bernama Casting.

Mendirikan Taman Bacaan Masyarakat
Kegiatan memotret, baca buku, gaul di komunitas, dan dunia menulis adalah dunia Uyan. Ia yang di Bandung hidupnya nomaden biasa berkelana dari satu tempat ke tempat lain. Hari ini bisa ada di komunitas fotografi sedang hunting foto. Besoknya, lagi nongkrong dengan para seniman dan sastrawan Bandung di Kebun Seni ataupun di Studio Jeihan. Besoknya lagi bisa lagi kumpul dengan penyair Matdon dan kawan-kawan di komunitasnya, Majelis Sastra Bandung di Gedung Indonesia Menggugat. Atau besoknya dia lagi anteng di kampungnya sedang melayani anak-anak dan masyarakat yang sedang meminjam buku di perpustakaan yang dikelolanya di daerah Cikembang.

Penyuka musik shalawat, manakib, dan nadoman ini punya aktivitas lain yaitu senang berkebun. Di kampungnya, ia kini sedang berkebun hui (ubi jalar) dan kol. Penggemar pizza dan hui boled ini pun tengah menjalani profesi sebagai guru di sebuah Madrasah Aliyah. Untuk kegemaran lainnya, ia senang mendengarkan musik instrumentalia juga penggemar berat Film Lords of The Rings. Sementara untuk urusan literasi, ia senang membaca buku-buku karya Pramoedya Ananta Toer.

Salah satu upayanya untuk ikut membantu mengembangkan peradaban masyarakat hobi baca adalah dengan membangun perpustakaan di rumahnya.

"Ya, ini mah namanya juga upaya. Walaupun dari hal kecil namun dimulai, daripada hanya sekadar wacana. Saya di lembur biasa mengadakan kegiatan bedah buku atau diskusi film bersama masyarakat sekitar yang diselenggarakan di perpustakaan. Untuk buku-buku penambah koleksi perpustakaan, alhamdulillah ada sebagian orang yang peduli untuk menyumbangkan buku atau waragad (dana) membeli buku,"

Nah, jika Anda tertarik ingin membantu niat mulia Uyan, bisa ikut berpartisipasi dengan mendatangi Rumah Baca Inspirasi Rakyat (Rubayat) di daerah Cikembang. Rute lokasinya: dari Ciparay belok kanan terus ke atas menuju daerah Maruyung, Pacet, dan Cibeureum, terus hingga ke sampai di Cikembang. Sesudah di daerah Cikembang, tanyakan saja Rumah Baca Rubayat. Atau jika Anda ingin menyumbang buku, juga bisa menghubungi langsung via akun Twitter Uyan, silakan klik dan follow: https://twitter.com/uyanromyan. *Abah

♦ Tulisan-tulisan Uyan di Tumblr: http://sehelaidaun.tumblr.com

-----------

Baca info-info wisatabdg.com lainnya di GOOGLE NEWS