Perhelatan akbar di Kota Bandung yaitu peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60 menyajikan ragam pendukung event. Salah satunya event memecahkan rekor dunia memainkan angklung terbanyak. Dengan target 20.000 permainan angklung, sehari sebelum acara puncak peringatan KAA ke-60, event ini digelar di Stadion Siliwangi, Jalan Aceh Bandung.
Masyarakat yang sebelumnya telah mendaftar berduyun-duyun memenuhi Stadion Siliwangi. Antusiasme masyarakat ini bukan hanya berasal dari Bandung saja, namun dari luar kota lain di Jawa Barat.
Pagi-pagi, masyarakat sudah mulai berdatangan ke area Stadion Siliwangi. Sebelum masuk, mereka yang telah terdaftar dibagikan kaos warna putih. Kemudian, para peserta pun satu per satu dibagi angklung. Dengan tema "Harmony for The World". Kamis, 23 April 2015, Stadion Siliwangi menjadi saksi bagaimana ribuan pengunjung dengan seragam sama dan masing-masing membawa angklung siap menggelorakan semangat kebersamaan melalui waditra angklung.
Para relawan KAA pun bahu membahu membagikan angklung kepada setiap peserta. Acara dibuka oleh Kang Emil, kemudian sambutan dari Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan serta dari Menteri Pariwisata Arief Yahya. Dalam gelaran kolosal ini dimainkan juga lagu kebangsaan "Indonesia Raya" dan lagu "Hallo-Hallo Bandung"
Para relawan KAA pun bahu membahu membagikan angklung kepada setiap peserta. Acara dibuka oleh Kang Emil, kemudian sambutan dari Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan serta dari Menteri Pariwisata Arief Yahya. Dalam gelaran kolosal ini dimainkan juga lagu kebangsaan "Indonesia Raya" dan lagu "Hallo-Hallo Bandung"
We Are The World Membahana di Stadion Siliwangi
Dengan iringan Group Musik Babendjo dari Saung Angklung Udjo dan konduktor Taufik Udjo, puluhan ribu peserta yang didominasi oleh pelajar dan baru memegang angklung bisa mengiringi lagu "We Are The World" dari mendiang Michael Jackson. Lagu bertema perdamaian dunia tersebut dimainkan secara harmonis oleh para peserta. satu jam, Untuk dicatat sebagai rekor baru dunia, penghitungan jumlah peserta dilakukan dari perwakilan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri).
Sejarah pun tercatat di Kota Bandung, dimana event di Stadion Siliwangi hari itu memecahkan rekor Pagelaran Musik Angklung dengan Pemain Terbanyak. Piagam penghargaan diserahkan langsung dari Muri kepada Ridwan Kamil. Tercatat angklung dimainkan oleh 20.000 peserta. Wakil Direktur Museum Rekor
Dunia-Indonesia (Muri), Osmar Semesta, mengumumkan bahwa pemecahan rekor
bermain angklung terbanyak ini menembus rekor sebelumnya yang dilakukan
di Jakarta dengan 11.000 peserta. Adapun hasil dari keputusan pihak Guinnes Book of Record belum diumumkan hari itu juga. Ini karena hasil penilaian itu harus dibawa terlebih dahulu ke Inggris untuk divalidasi.
Sebelumnya,
Guinness World of Record pernah mencatat rekor bermain angklung kolosal
di Beijing, Cina. Kala itu Kedutaan Besar RI di Beijing bersama
Perhimpunan Persahabatan Indonesia Tiongkok (PPIT) mencatatkan 5.393
pemain angklung di Stadion Buruh Beijing. Selain di Cina, permainan angklung kolosa pernah juga digelar di Adelaide, Australia.
Konser
angklung kolosal tersebut pernah dimainkan dalam Royal Adelaide Show 2014,
pada 13 September 2014. Di acara pameran tahunan pertanian terbesar di
Negeri Kanguru Selatan. Di sana diklaim ada 6.100
angklung (dari 7000 yang dibawa dari Indonesia).
Pemberdayaan Perajin Angklung
Sebanyak 20.000 angklung yang dibagikan tersebut adalah hasil dari perajin di Saung Angklung Udjo serta 10.000 angklung dibuat oleh pengrajin angklung dari Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Pembuatnya adalah Mumu Alimudin, perajin Sanggar Angklung Panji Mekar Panyingkiran (Kampung Nempel, Desa Panyingkiran,Kecamatan Ciamis).
Tonton video Rekor Dunia Permainan 20.000 Angklung di Stadion Siliwangi - Kamis, 23 April 2015:
- Pemberian Penghargaan dari Muri
- Angklung "Indonesia Raya"
- Angklung "Dari Sabang Sampai Merauke"
- Liputan Berita Satu
- Liputan Metro TV
- We Are The World
- Closing
- Pemberian Penghargaan dari Muri
- Angklung "Indonesia Raya"
- Angklung "Dari Sabang Sampai Merauke"
- Liputan Berita Satu
- Liputan Metro TV
- We Are The World
- Closing
-----------
Baca info-info wisatabdg.com lainnya di GOOGLE NEWS