Bertempat di Telkom University Bandung pada Senin, 26 November 2018 Menteri Pariwisata Arief Yahya menghadiri Seminar Internasional dengan tema "Creative Marketing on Tourism Industry". Seminar kepariwisataan ini digelar di Aula Fakultas Ilmu Terapan Telkom University, Jln. Telekomunikasi, Terusan Buah Batu, Kab. Bandung.
Acara seminar ini dihadiri sekitar 400 mahasiswa Telkom University dari berbagai jurusan juga dari Civitas Telkom, Akademisi di Bidang Pemasaran, Komunikasi, Perhotelan dan Pariwisata, Pebisnis, dan Masyarakat Umum. Selesai seminar, Menpar Arief Yahya pun sempat meninjau menu dan fasilitas yang ada Restoran Selaru, Laboratorium Praktik Mahasiswa Jurusan Perhotelan Telkom University.
Selain Menpar Arief Yahya, dalam seminar ini juga menghadirkan Asoka Remadja, seorang Travel Blogger. Asoka Remadja dikenal memiliki ciri khas bersarung kemana pun ia pergi. Instagrammer dengan 31 ribu pengikut ini memang unik, karena gaya pakaiannya yang berbeda dari travel blogger kebanyakan.
Dalam seminar ini mengemuka tentang perlunya optimalisasi pendekatan bisnis khususnya pemasaran pariwisata yang sesuai dengan era kekinian. Menurut Kemenpar, monetisasi potensi pariwisata Indonesia membutuhkan pendekatan yang tak biasa. Apalagi hal ini bila melihat kondisi potensi destinasi-destinasi wisata Indonesia yang tersebar luas dan membutuhkan pengembangan akses serta infrastruktur yang tak mudah. Beberapa hal memang jadi tantangan tersendiri, khususnya bagi pemerintah.
Untuk itu, pengembangan destinasi wisata bukan hanya fokus pemerintah, namun dibutuhkan sinergi berbagai pihak, dari investor, masyarakat, hingga kaum akademisi.
“Dalam beberapa tahun ke depan kita akan bertransformasi menjadi sebuah negara besar yang sebagian ekonominya kokoh ditopang dan didukung oleh sektor pariwisata,” ujar Menpar Arief Yahya.
Keunggulan-keunggulan industri pariwisata Indonesia, tambah Kemenpar, terbukti bisa jadi penghasil devisa terbesar. Dan tahun 2019 industri pariwisata diproyeksikan menjadi penghasil devisa terbesar di Indonesia yaitu USD 24 miliar, melampaui sektor Migas, Batubara dan Minyak Kelapa Sawit.
Selain itu, wisata Indonesia pun masuk jadi terbaik di tingkat regional. Tahun 2019, pariwisata Indonesia ditargetkan menjadi yang terbaik di kawasan regional, bahkan melampaui ASEAN. Kemenpar menyebutkan bahwa pesaing utama wisata Indonesia adalah negara Thailand.
Country Branding Wonderful Indonesia
Upaya untuk memperkenalkan potensi wisata Indonesia pun terus gencar dilakukan oleh Kemenpar RI. Kemenpar punya program Country Branding Wonderful Indonesia. Efeknya, dengan Country Branding Wonderful Indonesia, wisata Indonesia yang semula tidak masuk ranking branding di dunia, tahun 2015 melesat lebih dari 100 peringkat menjadi ranking47. Mengalahkan country branding Truly Asia Malaysia (ranking 96) dan country branding Amazing Thailand (ranking 83).
Sementara Rektor Telkom University, Adiwijaya mengungkapkan, digelarnya kegiatan ini, untuk mengetahui berbagai jenis pariwisata yang ada di Indonesia. Menurut Rektor, kegiatan ini juga untuk memotivasi agar dapat membaca peluang bisnis dari berbagai destinasi wista di Indonesia. Memotivasi untuk lebih mencintai bangsa Indonesia dan membantu pendapatan devisa negara dengan mengunjungi tempat wisata yang ada di Indonesia.
-----------
Baca info-info wisatabdg.com lainnya di GOOGLE NEWS